fafajung

Just another world of an ordinary girl

Archive for the category “Sequel”

The Life of an Agent Part 7-End

Halo semuanya!!ini part terakhir dari ‘The Life of an Agent’.Aku mau ngucapin makasih ya buat teman-teman yang udah main ke blogku meskipun kalian ga ninggalin jejak,gapapa ko.Tapi lebih baik kalo teman-teman bersedia komentar atau memberi kritik dan saran yang membangun.Terima kasih ya semuanya!!Enjoy it!

 

 

Author POV

“Apa kau mengajakku kencan Tuan Kim?”Jessica menyenggol Jaejoong.Jaejoong hanya tertawa lalu mengejar Jessica yang berlari meningalkannya.

Jaejoong pun menyesuaikan langkahnya dengan langkah Jessica lalu menggandeng Jessica.Mereka sedikit berlari memasuki kereta.Jessica tersandung dan dengan sigap Jaejoong menolong Jessica.Jaejoong menyuruh Jessica duduk disebelah seorang nenek sedangkan Jaejoong berdiri di depan Jessica padahal sekitar lima meter dari bangku Jessica ada yang kosong.

“Kau tidak duduk Je?”Jessica menunjuk bangku kosong itu.Jaejoong tersenyum.

“Aku takut ada orang yang mengganggumu.”

“Wah anak muda kalian pasangan yang romantis sekali!Yang pria tampan dan wanitanya juga cantik,kalian serasi!”

Wajah Jessica dan Jaejoong pun memerah.Kereta pun berhenti Jaejoong kembali menggenggam tangan Jessica.Mereka pun berjalan di sekitar Apgujeong,dan berhenti di sebuah Restoran mahal.Mereka memasuki Restoran tersebut.

“Hyung!”panggil seseorang,Jaejoong melihat orang yang memanggilnya ternyata si pemilik Restoran yaitu Changmin teman Jaejoong.

“Changmin!”sapa Jaejoong,Jaejoong mengajak Jessica mendekati Changmin.

“Wah Jaejoong hyung pergi dengan seorang wanita?Pemandangan yang aneh!Apa kau kesini untuk mengecek tempat hyung?”lelaki yang bernama Changmin itu memperhatikan Jessica dari atas sampai bawah membuat Jessica merasa risih lalu menggenggam tangan Jaejoong dengan erat.

“Hey Changmin berikan kami makanan paling enak disini,Karena perempuanku ini sedang lapar.”Jaejoong meninggalkan Changmin dan menarik Jessica yang sedang tersipu,lalu mengambil tempat duduk di paling pojok.

“Tadi itu temanmu?”tanya Jessica.

“Dia adik kelasku.Aku mengajakmu kesini untuk mengecek tempat karena minggu depan Yoochun akan menikah disini.Oh iya apa kau tidak merasa sedih?”tanya Jaejoong pada Jessica yang sedang memainkan kuku tangannya.

“Sedih kenapa?lagipula mereka pasangan yang serasi ko.”Jessica masih menatap kukunya.

Jaejoong mengangkat dagu Jessica,”Sica-ah kalau sedang berbicara tataplah mata lawan bicaramu agar kau tahu dia sedang jujur atau tidak.”

Jessica mendongakkan wajahnya,”Kau tidak cemburu?”Jaejoong kembali bertanya.

“Anio!Puas?”Jawab Jessica pasti.Makanan pun datang,Jessica yang lapar langsung menyantap makanannya.Senyuman tergambar di bibir Jaejoong.

“ehm Je!ada satu pertanyaan yang mengusik pikiranku. .”Jessica menghentikan aktivitasnya dan menatap Jaejoong.

“Tanyakan aja,asal jangan tentang integral dan logaritma!”ucap Jaejoong sambil memamerkan deretan giginya yang menawan.

“Kau ini aku sedang serius tau!oh ya kenapa kau keluar dari intelijen?”

“itu karena tugasku sudah selesai,aku sudah menangkap orang yang telah membunuh ibu dan kakakku.sudahlah tidak usah membahas masalah itu.Sekarang kita nikmati saja makanannya.”Jessica pun tersenyum lalu kembali focus dengan makanannya.

Setelah puas mengisi perut mereka pun pamit pada Changmin,Jaejoong mengajak Jessica ke sebuah butik.Jaejoong sibuk memilih baju begitupun dengan Jessica yang terlihat sangat antusias.

“Sica-ah coba kau pakai gaun ini!”Jessica menuruti Jaejoong dan mencoba baju pilihan Jaejoong.Jessica pun keluar dari fitting room.

“Bagaimana?”tanya Jessica,Jaejoong hanya tersenyum.

“Aku ambil yang itu!”seru Jaejoong pada seorang pelayan.

“Je aku ingin beli gaun yang ini,pinjam uangmu dulu ya ya ya!”Jessica menunjuk sebuah gaun cantik tapi terlampau terbuka bagi Jaejoong.Dengan cepat Jaejoong menggeleng.

“Tidak itu terlalu terbuka.pilih yang lain saja!”Jessica menggerutu kesal.

Drrt. . .drrt. . .

Jaejoong mengangkat teleponnya.

“Halo!”

“. . . . . . . . . . . . . . .”

“Mulai malam ini kami akan tinggal di rumah,aku juga minta tolong pada Yoona untuk menyiapkan segala keperluannya.”

“. . . . . . . . . . . . . . .”

“Iya nanti akan kubelikan.”

“. . . . . . . . . . . . . . .”

“Ne Yoochunnie!”

Jessica menghampiri Jaejoong,”Sudah memilihnya.”

“Tidak ada yang kusuka,sekalinya aku mau kau melarangnya.Huh menyebalkan!”Jessica mengerucutkan bibirnya.

Jaejoong merangkul Jessica menuju kasir.

“Yang ini saja sudah cukup.”Ucap Jessica menunjuk baju yang sedang dibungkus.

“Memangnya ini untukmu?”Jessica melepas rangkulan Jaejoong lalu meninggalkannya,Jaejoong segera menyelesaikan pembayaran dan menyusul Jessica.

“Kau ini ambekan ya.”Jaejoong menggenggam tangan Jessica lagi,namun Jessica melepasnya.Jessica berjalan mendahului Jaejoong dan Jaejoong kembali menyusul Jessica.

Kali ini Jaejoong merangkul Jessica,”Kau marah padaku?”Jaejoong menunjukkan muka tidak berdosanya.

“Aku mau pulang!”ucap Jessica masih dengan dahi berkerutnya.

“Pulang kemana?”Jaejoong kembali meledek Jessica,Jessica yang kesal memukul dada Jaejoong.

“Aw appo!”Air mata Jessica turun,Jaejoong segera menghapusnya dengan jarinya lalu memeluk Jessica.

“Mianhe,Aku tidak tahu kalau perempun sangat sensitif.Ayo kita pulang semua orang sudah menunggu.”

Mereka pun kembali ke rumah, di rumah Yoochun, Yoona, Sojoong, Minho dan Ayah Jaejoong sedang berkumpul sedang membicarakan rencana pernikahan Yoochun dan Yoona yang akan diselenggarakan minggu depan.

“Hyung kau terlihat sangat senang hari ini,apa telah terjadi sesuatu diantara kalian?”Yoochun menggoda Jaejoong,tapi Jaejoong malah mengacuhkannya dan menghampiri Jessica.

“Hari ini kau akan tidur di kamar Tiffany noona bersama Yoona dan Yoona sudah menyiapkan segala keperluanmu,jika ada yang kurang kau bilang saja padaku.”Jaejoong lalu meninggalkan ruang keluarga.

@@@@@@@@@

Keesokkan paginya suasana di Rumah Jaejoong sangat sepi.Para penghuni rumah sudah memulai aktivitasnya sejak pagi.Cklek. . .pintu kamar terbuka keluarlah Jessica dengan berpakaian rapi.Jessica berjalan menuju ruang keluarga,disana ada Sojoong yang sedang menonton TV.Jessica pun bergabung dengan Sojoong.

“Kau sudah bangun eonnie?”sapa Sojoong,Jessica mengangguk dan tersenyum.

Sojoong mengambil sebuah kotak yang ada di meja lalu memberikannya pada Jessica.

“Ini eonnie,tadi Jaejoong oppa menitipkannya padaku.”Jessica yang menerimanya hanya diam tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

“Ayo eonnie buka!Aku penasaran apa isinya.”ucap Sojoong antusias lalu mendekatkan dirinya dengan Jessica.Jessica membuka kotak itu dan isinya adalah sebuah ponsel keluaran terbaru dan dompet yang sudah terisi.”

“Wah eonnie!Oppa sangat perhatian padamu,aku jadi cemburu nih.”

“Ah Sojoongie Oppamu hanya membantuku saja ko.”

Seorang pelayan wanita menghampiri kami.

“Nona teman Anda sudah menunggu di depan.”Sojoong yang mendengarnya segera merapikan rambutnya.

“Eonnie kau mau ikut ke Cafe Jeje Oppa tidak?”setelah berpikir sesaat Jessica pun menyetujui tawaran Sojoong.

@@@@@@@@@@@

Sesampainya di Cafe milik Jaejoong,terlihat Jaejoong sedang menyanyi di atas panggung.Jessica,Sojoong dan Minho pun menempati meja yang kosong.Seorang pelayan menghampiri mereka.

“Selamat pagi!ah nona Sojoong mau pesan apa?”sapa pelayan itu ramah.

“Aku Mango milkshake saja,Oppa dan eonnie mau pesan apa?”tanya Sojoong pada Jessica dan Minho.

“Lemon tea satu.”ucap Minho.

“Aku Orange Juice saja.”ucap Jessica.Pelayan tersebut mengangguk dan meninggalkan mereka.

“Jaejoong hyung ternyata berbakat ya.”komentar Minho.

Jessica POV

“Jaejoong hyung ternyata berbakat ya.”komentar Minho.

Aku yang semula sedang melihat daftar menu kini memperhatikan Jaejoong,suaranya merdu dan ia bernyanyi dengan penuh penghayatan.

Jaejoong mengakhiri lagunya,para pengunjung Cafe pun berdiri dan bertepuk tangan tidak terkecuali Sojoong,Minho dan aku. Kulihat Jaejoong membungkuk lalu menuruni panggung,beberapa perempuan menyambutnya dan mengambil gambarnya.Aneh sekali dia kan bukan artis.

“Eonnie tidak usah bingung,meskipun Jeje Oppa bukan artis tapi penggemarnya sangat banyak.”Aku hanya tersenyum,Sojoong seakan-akan bisa membaca pikiranku.

“Oppa!”Sojoong melambaikan tangannya pada Jaejoong,Jaejoong menyambut lambaian Sojoong lalu menghampiri kami.

“Mau izin lagi?”tanya Jaejoong pada Minho,orang yang ditanya hanya cengengesan.

“Mau gimana lagi,setiap pergi harus minta acc dulu sama oppa.”

Menurutku Jaejoong terlalu overprotektif pada Sojoong.

“Ya sudah sana pergi.eh Kalian ingin mengajak Jessica juga?”tanyanya.Sojoong dan Minho menatapku kemudian menggeleng kompak.

“Ani Oppa,Jessica eonnie kami titipkan pada Oppa ya.Bye Oppa!”

“Gomawo hyung!”Sojoong dan Minho meninggalkan kami dengan tergesa-gesa.Jaejoong duduk di hadapanku.

“Suaramu bagus!”pujiku,Jaejoong tersenyum.

“Gomawo.Kau sudah sarapan?”tanyanya.Aku menggeleng.

“Ya sudah kita sarapan bareng aja.”Jaejoong memanggil pelayan lalu memesan makanan.

“Aku ingin mengucapkan banyak terima kasih padamu,tapi maaf aku tidak bisa menerima ini semua.”Aku mengeluarkan ponsel dan dompet pemberian Jaejoong.Aku merasa terlalu merepotkannya.Wajah Jaejoong menunjukkan ketidak setujuannya akan sikapku.

“Aku tidak memerikan ini secara Cuma-Cuma ko.Aku ingin kau menjai bridesmaid yang baik untuk pernikahan Yoochun dan Yoona.Jika kau tidak memiliki ponsel bagaimana kau menghubungi mereka.Lalu bagaimana jika kau tidak memiliki uang dan kartu pembayaran,apakah bisa bepergian ke tempat yang jauh?”

Aku hanya terkesiap dengan ucapan Jaejoong,Aku malu karena kukira Jaejoong meberikan semua ini secara Cuma-Cuma.

“Sudah simpan saja barang-barang itu!Ayo kita makan!”Aku pun menyantap makanan yang ada di hadapanku.

@@@@@@@@@@@@

Seminggu sudah aku menemani Yoona mengurusi pernikahannya,dan dalam seminggu ini aku jarang bertemu Jaejoong meskipun kami tinggal satu rumah.Ada rasa kangen padanya,tapi buru-buru kutepis perasaan itu.

Hari ini Yoona dan Yoochun akan melaksanakan resepsi pernikahan mereka di Restoran yang waktu itu.Aku memakai gaun pemberian Jaejoong.Pukul 19.00 para tamu undangan sudah berkumpul di dalam restoran yang sudah disulap menjadi sebuah aula mewah dan menawan tapi daritadi aku tidak melihat Jaejoong.

Yoochun dan Yoona memasuki ruangan diikuti Krystal dan Minho di belakangnya.Di belakang Krystal dan Minho ada Ayah Jaejoong dan orang tua Yoona mereka menaiki panggung singgasana pengantin.Aku menengok kanan kiri mencari sosok Jaejoong,tapi tetap saja dia tidak ada.Sampai pertengahan acara pun aku  tidak menemukan Jaejoong akhirnya kuputuskan untuk keluar ruangan.

Sebuah mobil mewah berhenti,keluarlah seorang perempuan cantik.Omo!itukan penyanyi terkenal Kwon BoA.Seorang pria menyusulnya lalu menggandengnya.Aku sedikit mendekat ingin tahu siapakah orang yang bersama BoA itu?

Dadaku sesak ternyata itu Jaejoong,Jaejoong menggandeng BoA.Mereka terlihat mesra sekali,saling melempar senyum satu sama lain.Air mata membasahi pipiku,aku memutuskan untuk mencari tempat sepi.Karena terus menunduk aku pun menabrak seorang perempuan berkulit putih.

“Mianhe atas kecerobohanku.”Aku menunduk.

“Hey bukannya kau kekasihnya Jaejoong hyung?”tanya pria yang bersama perempuan yang kutabrak tadi.Aku mendongakkan wajahku ternyata itu changmin.

“Aku hanya teman Jaejoong.”

“Kau mengenalnya Changminnie?”tanya serang pria berambut ikal dibelakangnya.

“Iya,dia ini kekasihnya Jaejoong hyung kemarin Jaejoong sendiri yang bilang padaku.Oh iya kenalkan namaku Shim Changmin.Kemarin kita belum sempat kenalan kan?”Changmin menjabat tanganku.

“Ne,namaku Jessica Jung.”aku tersenyum.Perempuan berambut lurus dan berparas cantik yang tadi kutabrak pun memperkenalkan dirinya.

“Aku Victoria,Kami adalah adik kelas Jaejoong Oppa.”

“Dan aku Kyuhyun.Kenapa kau sendirian Jessica-ssi?”tanya namja bernama Kyuhyun itu.Aku bingung ingin menjawab apa.

“Ayo kita masuk!Di luar dingin Jessica-ssi kau bisa membeku nanti.”Changmin merangkulku,Victoria yang melihatku risih memukul bahu Changmin.

“Changmin Oppa lepaskan tanganmu!aku laporkan pada pacarmu nanti!”Changmin mengerucutkan bibirnya lalu melepas rangkulannya.Aku tertawa lucu sekali mereka.

“Hey Qian!Kau tidak bisa melihatku senang dikit ya?”Changmin menunjukkan wajah kesalnya.

“Tentu saja tidak bisa,Kau senang sendiri sih tidak berbagi denganku.”Bela Kyuhyun.

Kami tertawa bersama memasuki aula.Aku tidak merasa sedih lagi,tiba-tiba Jaejoong muncul di depan kami.

“Kalian selalu pergi bertiga,apa tidak terjadi cinta segitiga?”tanya Jaejoong pada trio ini.

“Hai hyung kami tidak bertiga lagi kami berempat bersama pacarmu.”ucap Kyuhyun sambil menyeggol bahuku.

“Aku hanya temannya saja.”Jelasku.Jaejoong menarikku agar mendekat padanya.

“Kau tidak ingin menjadi pacarku?”Jaejoong menatapku.Aku mendengus kesal.

“Hey!ternyata mereka lagi berantem.Ayo kita tinggal daripada mengganggu.”Kulihat Victoria menarik Jas Kyuhyun dan Changmin lalu meninggalkan kami.Aku berniat meninggalkan Jaejoong namun Jaejoong menarik tanganku.

“Jae!”panggil seseorang pada Jaejoong,aku pun melihat siapa yang memanggilnya dan itu adalah BoA.Aku melepas tangan Jaejoong,huh menyebalkan sekali.

“BoA-ah!”sapa Jaejoong seraya mencengkram lenganku.

“Aku pamit dulu ya,dan Selamat atas pernikahan adikmu.Kapan kau akan menyusulnya?”tanya BoA,aku hanya mengalihkan mataku pada deretan hidangan.

“Ah do’akan saja secepatnya agar dia mau cepat-cepat menikah denganku.”Jaejoong menyenggol lenganku.Aku menatap Jaejoong dan BoA bergantian.Apa sih maksud Jaejoong?

“Annyong,aku BoA teman middle School Jaejoong!”BoA tersenyum padaku,merasa tidak enak aku pun memperkenalkan diri.

“Jessica Jung imnida.”

“Baiklah aku pamit dulu ya.”BoA tersenyum dan berlalu.

“Gomawo BoA-ah!”seru Jaejoong pada BoA yang sudah pergi.Kini ia menatapku,tatapannya sangat dalam.Aku pun membuang muka.

“Lepaskan!Aku haus.”Aku menyuruh Jaejoong melepaskan cengkramannya.Ia melepas cengkramannya tapi ia langsung menggandengku.Kami mengambil minum.

“Kau kemana saja?Aku daritadi  mencarimu.”tanya Jaejoong.Aku terus memperhatikan minumanku dan mengabaikannya.

“Sica-ah Jawab!”

“Aku mencari udara segar di luar.”jawabku seadanya.

“Mencari udara segar?Tapi kulihat kau tertawa bersama Changmin dan Kyuhyun.”

“Dengan Victoria juga.”ucapku.Dia bertanya seolah-olah aku sedang bersenang-senang tadi.

“Tapi kau terlihat senang saat Changmin merangkulmu.”

“Dan kau juga terlihat bahagia saat bersama BoA tadi.”

“Aku lebih bahagia saat kau menggenggam tanganku seperti sekarang.”Jaejoong mengeratkan pegangannya.

“Liar!”Sejujurnya aku senang dengan perkataannya tapi aku gengsi menunjukkannya.

“Sica-ah aku merasa kesal saat Changmin merangkulmu dan kau kesal saat aku bersama BoA.Itu tandanya kita saling menyukai.”

“Saling?”Aku melirik Jaejoong,wajahnya kini memerah mungkin wajahku juga seperti itu sekarang.Jantungku berdegup kencang.

“Baiklah hanya aku yang menyukaimu,Sica-ah Saranghaeyo!”beberapa tamu undangan menatap kami.

“Je mereka memperhatikan kita.”bisikku pada Jaejoong.

“Aku tidak peduli,yang penting kau mau jadi kekasihku apa tidak?”Jaejoong menatap mataku sangat lekat,aku tidak bisa berbohong dan harus mengakui kalau aku juga jatuh cinta padanya.

Aku mengangguk,”Aku juga menyukaimu.”ucapku.Jaejoong memelukku erat.

“Kalau begitu minggu depan kita menikah!”Aku langsung melepaskan pelukannya.

“Tidak mau! itu terlalu cepat!”

-End-

Jangan bosen-bosen ya main ke blog ku!

The Life of an Agent Part 6

Author POV

“Jessica!”Sebuah suara memanggilnya.Jessica pun menatap orang yang memanggilnya,disana ada Yoochun,Yoona,Yunho dan Yuri teman-teman satu tim Jaejoong.

“Kau sudah bebas?”tanya Yoona.

“Kau pasti ingin bertemu Jaejoong hyung?”Tebak Yoochun.

“Bagaimana kabarmu?”sapa Yuri.

Pertanyaan bertubi-tubi yang dilontorkan oleh masing-masing orang,Jessica tersenyum.

“Nanyanya satu-satu dong!”Yunho pun menengahi.Mereka seperti sedang reuni,sampai tidak mempedulikan tatapan orang-orang sekitarnya.

“Ne,aku baru bebas dan aku kesini ingin bertemu Jaejoong tapi ternyata dia sudah tidak bekerja disini lagi ya.Oh ya apa kalian tahu alamatnya??”

“Kau ingin bertemu Jaejoong oppa ya?kebetulan sekali kami akan ke tempatnya.”ucap Yoona.

“Oppa?tumben sekali.”Jessica meledek Yoona yang tidak biasa memanggil Jaejoong dengan sebutan ‘Oppa’.

“Hhahaha Yoona kan sebentar lagi jadi adik iparnya Jaejoong.Ya udah gimana Jessica-ssi kau mau ikut dengan kami tidak?”Yuri menyadarkan Jessica dari lamunan singkatnya.

“Ah kau terlalu formal memanggilku Yuri-a.Ne,aku mau.Tapi apa tidak merepotkan kalian?”tanya Jessica.

“Tentu saja tidak.Kau bersama kami saja ya.”pinta Yunho,Jessica mengangguk dan mengikuti mereka.

@@@@@@@@@@@

Mereka berhenti di depan sebuah restoran yang tidak terlalu besar dan tidak kecil juga.Restoran itu memberi aura yang hangat bagi setiap pengunjungnya.

“Hyung!Kami datang.”teriak Yoochun.Yoochun berjalan menuju dapur,Jaejoong sedang memasak disana.

“Yoochun-a kalian duduk aja dulu.Aku menyusul.”

Jessica POV

Restorannya membuatku nyaman,hiasan dinding, kursi, meja, bahkan aromanya membuatku betah berlama-lama disini.Kami semua duduk di satu meja yang sepertinya sudah dipersiapkan untuk merayakan sesuatu.

“Yoochun-a Kau tidak menjemput Sojoong?”seorang pria berambut hitam tampan membawa nampan berisi makanan.Ya Tuhan apa itu Jaejoong?dia sangat berbeda.Dia mencukur kumis dan mengubah model rambutnya.

“Sojoong bersama temannya hyung.Oh iya ada Jessica juga disini.”Jaejoong yang semula tidak memperhatikan orang sekelilingnya kini menatapku lalu tersenyum.

“Kau sudah bebas?Selamat datang di Cafeku.”

“Jae kemana anak buahmu?”tanya Yuri.”iya sepi banget.”timpal Yunho.

“Aku meliburkannya,dan hari ini cafe tertutup untuk umum.”

“Hallo semua!!”pintu Cafe terbuka,ada Krystal dan seorang pria muda yang tinggi dan tampan masuk.

“Sojoongie!”Semua menyambut kedatangan Sojoong,namun gadis yang disambut malah menghampiri kakak laki-lakinya lalu membisikkan sesuatu.Setelah Jaejoong mengangguk Sojoong mengajak teman laki-lakinya itu untuk duduk bersama kami.

“Hey pemuda tampan siapa namamu?”tanya Yuri.

“Annyong!Choi Minho imnida.”jawab pemuda itu kikuk.

“Oke Minho kenalkan yang ini namanya Yunho hyung,Yuri noona,Jessica noona,Yoochun hyung,aku Yoona noona dan yang berwajah menyebalkan itu bernama Jaejoong hyung.Nikmati saja pestanya kau tidak perlu canggung.”Yoona memperkenalkan kami pada Minho.

“Baiklah karena semuanya sudah berkumpul.AYO KITA MAKAN UNTUK MERAYAKAN KEMENANGAN OUR SOJOONG!”pimpin Yunho.

“Sojoong menang apa?”tanyaku pada Yuri yang duduk di sampingku.

“Sojoong menang lomba loncat indah kemarin di ASIAN Games.Ayo Jessica dimakan makanannya.”

“Oh ya,gimana masakannya?”tanya Jaejoong yang duduk di sisi kananku.

“Meskipun malas dan bosan untuk mengatakannya,tapi masakanmu memang enak Jae.”ucap Yunho dilanjutkan tawa yang lainnya.

@@@@@@@@@@

Jaejoong mendekatiku yang sedang melihat-lihat pemandangan malam kota Seoul dari bangku Cafe.

“Apa kau ingin menagih janjiku?”Jaejoong memberikan segelas orange juice padaku.

“Banyak alasan aku menemuimu,ini. . . .”aku mengambil sebuah gelang yang sama dengan yang kupakai lalu memberikan padanya.

“Darimana kau mendapatkannya?”

“Gelang ini kudapat dari temanku,dia mengambilnya saat kau menangkapnya saat kasus pencurian Bank dan sepertinya ia jatuh cinta padamu.Apa kau ingat?”Jaejoong mengernyitkan dahinya.

“Oh perempuan menyebalkan itu,lencananya apa masih kau simpan?”Jaejoong mengangkat kakinya,lalu duduk menyila.

“Masih kusimpan,ini. . . . .punyamu juga?”aku menatap Jaejoong,tapi ia hanya memandang lurus ke depan.

“Lencana ini punya kakakku,di dalamnya terdapat foto keluarga kami dan foto keluarga ‘Anak Emas’.Itu hadiah dariku di ulang tahunnya yang ke 24.”mata Jaejoong menerawang ke sebuah memori masa lalu.

“Aku memberikannya untuk memberi tahu padanya kalau aku akan selalu melindunginya,sama seperti lencana itu yang melindungi foto keluargaku.Dan jika kau bertanya kenapa aku menyimpan foto Anak emas itu karena aku ingin mencari tahu Siapa Puteri dari Anak Emas itu.”

“Jadi ini punyamu?”Jaejoong mengangguk pelan.

“Dan kau yang menyelamatkanku juga?”tanyaku.Aku ingat saat aku  tertangkap dan anak buah paman Lee ingin menembakku ada seorang intelijen yang melindungiku.Orang-orang itu tidak akan membiarkan anggota mereka tertangkap dalam keadaan hidup,jadi saat aku tertangkap mereka berusaha membuatku mati.Tapi dengan gagahnya seseorang menyelamatkanku dan membuatku hidup sampai sekarang.

“Oppa!”belum sempat Jaejoong menjawab pertanyaanku,Sojoong menghampiri kami.

“Ada apa?”tanya Jaejoong lembut.

“Temanku ingin bicara denganmu oppa.”

“Suruh temanmu kesini saja.”

Sojoong menarik Jaejoong agar bangkit dari duduknya,Jaejoong yang tidak mau kalah pun tetap mempertahankan duduknya sambil berpegangan di bangku.Mereka sangat lucu.

“Bicaranya disini saja!”Sojoong pun mengalah lalu meninggalkan kami.

“Ini pasti rencana Yoochun!”gerutu Jaejoong,Sojoong kembali dengan teman laki-lakinya.

“Oppa ini temanku Minho.”Sojoong dan Minho duduk berhadapan dengan kami.

“Jadi apa yang ingin kau bicarakan Minho-a?”

“Ehm hyung,aku adalah kakak kelas Sojoong dan aku menyukainya.Sojoong bilang orang yang menyukainya harus minta izin dari kakaknya terlebih dahulu.Jadi aku disini untuk meminta izin padamu.”

“Hahahaha. . .”aku tertawa mendengar Minho yang sepertinya sudah mempersiapkan kata-kata ini.Sojoong menatap Jaejoong dengan penuh harap. Yoochun, Yoona, Yuri dan Yunho pun memperhatikan dengan harap-harap cemas.

“Kenapa tertawa?”tanya Jaejoong padaku,mukanya menunjukkan ketidak sukaan.

“Ayolah biarkan adikmu berpacaran dengan orang yang dia sukai,lagipula Sojoong sudah besar kan?Apa kau tidak pernah berpacaran ya?”

“Ah baiklah,baiklah kau Minho dan Sojoong boleh berpacaran asalkan jangan pernah membuat sedih adikku ya!”Senyuman mengembang dari bibir semuanya kecuali Jaejoong.

“Sudah sana bersenang-senanglah,aku sedang bicara dengan Jessica.”Jaejoong mengusir Sojoong  dan Minho.

“Ah oppa bilang aja lagi pedekate sama Sica eonnie.”

“Udah sana pergi,pergi!”Jaejoong mengusir mereka seperti mengusir ayam.

“heh. . .”aku terkekeh.

Jaejoong terdiam,suasana menjadi hening kembali.

“Jadi apa benar kau yang menyelamatkanku?”tanyaku.

“Aku hanya melindungi tersangka sekaligus saksi.Dan tentang gelang itu,Jessica-ssi kau adalah anak pertama anak emas dan sekarang kau mencari adikmu kan?”Aku menatap Jaejoong yang kini juga menatapku.

Orang ini tahu darimana semua rencanaku?

“Aku mengambil sampel rambutmu dan sudah mencocokannya.Tentang adikmu . . .”perkataan Jaejoong menggantung.

“Apa kau tahu tentang adikku?”Aku mengguncangkan badannya.Jaejoong melepaskan tanganku.

“Aku akan mengatakannya saat semua sudah pulang.”Jaejoong meninggalkanku dan bergabung dengan yang lainnya.

Eomma,appa sebentar lagi aku akan mengetahui keberadaan Krystal.

“Sica-ah ayo sini!”Yoona memanggilku,aku menghampiri mereka yang sedang memotong tiramissu.Jaejoong memberikan potongan tiramissu padaku.

“Tidak usah dipikirkan kata-kataku tadi,ayo makan!”­Aku memakan tiramissunya, tiba-tiba saja Jaejoong membersihkan bibirku dengan tissue.

“Makannya pelan-pelan saja nona Jung.”

“Gomawo.”ucapku canggung,Jaejoong balas tersenyum.Seketika hatiku berdesir jantungku pun berdetak cepat.

Author POV

Pukul 21.45 KST

Acara yang dimulai sejak pukul 15.30 itu pun berakhir,Yoochun mengantar Yoona.Yunho pun mengantar Yuri dan Minho pun mengantar Sojoong.Yang tersisa tinggal Jaejoong dan Jessica.Jaejoong sedang merapikan meja,dia menyuruh Jessica untuk tetap duduk dan tidak membantunya.

Jaejoong masuk ke dalam ruangan lalu kembali dengan sebuah map coklat di tangannya.Ia duduk berhadapan dengan Jessica kini.

“Aku sudah menunggu untuk waktu yang lama,agar bisa berbicara langsung dengan puteri anak emas.Adikmu masih hidup dan dia berada di tempat yang aman.Jika aku memberi tahu keberadaannya apa yang kau lakukan selanjutnya?”

Jessica terdiam sesaat,”Aku akan mengambilnya dan mengajaknya pergi meninggalkan negeri ini dan memulai kehidupan baru di Amerika.”

“Kau terlalu egois, seharusnya kau bertanya pada adikmu apa yang ia inginkan? Jika dia menolak rencanamu apa kau akan memaksanya?”Jaejoong meneguk airnya.

“Akan kupikirkan nanti.”balas Jessica.

“Baiklah aku tidak bisa memisahkan dua orang dengan ikatan darah,ini hasil tes DNA mu dengan DNA adikku.”Jaejoong menyerahkan mapnya pada Jessica,Jessica segera membukanya.Setelah membacanya Jessica menangis.

“Kakakku memakai gelang punya Sojoong agar dianggap sebagai puteri Anak emas untuk melindungi Sojoong,namun saat ia merasa ada beberapa orang yang selalu mengawasinya ia memberikan gelang itu padaku dan menceritakan kalau Sojoong bukanlah adik kandungku.Orang-orang organisasi itu pun membunuh kakakku karena dianggap menyembunyikan keberadaan puteri bungsu Anak Emas.Setelah kejadian itu aku selalu memakai gelang itu untuk menarik perhatian orang-orang yang telah membunuh kakak dan ibuku.”mata Jaejoong berkaca-kaca saat menceritakan kisahnya,Jessica yang mendengar berhenti menangis.

“Kita akan mengatakan pada Sojoong besok,sekarang kau istirahat saja di apartemenku.Ayo!”Jessica masih terdiam di kursinya,sampai Jaejoong menarik tangan Jessica lalu menuntunnya ke mobil.Mereka pun istirahat untuk malam ini.

@@@@@@@@@@@

Keesokkan paginya,Jaejoong yang mengenakan kemeja bewarna pink dan jelana denim bewarna hitam tengah memasak dan menyadari kedatangan Jessica.

“Bagaimana tidurmu?”

“Lebih baik dari malam-malam di penjara.”Jessica yang masih mengenakan baju yang semalam duduk di meja makan milik Jaejoong.Jaejoong meletakkan piring berisi pasta di depan Jessica.

“Ayo makan,setelah itu kau mandi lalu kita ke rumahku.”

“Mandi?tapi aku tidak bawa baju.”

“Aku tahu itu,aku sudah menyiapkan baju untukmu.”Jessica tersenyum lalu menyantap makanannya.

Setelah menunggu sekitar 25 menit akhirnya Jessica keluar dari kamar Jaejoong.Jessica mengenakan atasan bewarna biru muda dan celana denim bewarna biru tua.Jessica nampak cantik dengan rambut hitamnya yang digerai.Jaejoong sedikit terpukau dengan pemandangan di depannya.

“Kita pergi sekarang Je?”

“Ne.”Mereka pun menuju parkiran lu berhenti di depan sebuah mobil Lamborghini bewarna metalic.

“Ini mobilmu?”Jessica tidak percaya karena mobil yang ada di hadapannya adalah mobil yang tergolong langka di Korea.

“Ya tentu saja,ayo cepat masuk.”

“Wah ini baru mobil yang cocok untuk seorang intelijen sepertimu.”

Mereka pun menuju kediaman Jaejoong untuk menemui Sojoong,mobil melaju di sebuah perumahan mewah komplek para intelijen tinggal.Mobil pun berhenti di depan sebuah rumah bernuansa modern.Jaejoong menyuruh Jessica turun tapi Jessica enggan turun.

“Ayo!”

“Aku takut Sojoong tidak menerimaku.”Jessica menggelengkan kepalanya.Tapi Jaejoong menariknya lalu menggenggam tangan Jessica.Mereka memasuki ruang tamu dan disambut oleh beberapa pelayan.

“Dimana appa dan Sojoongie?”tanya Jaejoong.

“Tuan dan nona ada di ruang keluarga,Anda sudah ditunggu.”Jaejoong membawa Jessica ke ruang keluarga.Disana sudah ada Sojoong dan ayah Jaejoong yang sedang ngobrol.Jaejoong dan Jessica memberi hormat pada ayahnya.Ayah Jaejoong mempersilahkan mereka duduk.

“Apakah appa sudah berbicara pada Sojoong?”Jaejoong bertanya pada ayahnya,ayahnya pun mengangguk.

“Sudah,adikmu anak yang pintar,dia sudah mengetahui sejak dia belajar mengenai genetika di junior high school.”

“Sojoong-ah mendekatlah pada oppa!”Jaejoong memeluk Sojoong yang kini duduk di sampingnya.

“Kapan kau mengetahuinya?Apa yang kau rasakan hem?Jangan sedih oppa selalu bersamamu.”Sojoong menatap Jaejoong.

“Karena aku tahu meskipun hari ini akan datang,tapi appa dan oppa akan selalu di sampingku.Awalnya aku takut tapi aku melihat bagaimana appa menyayangiku,aku percaya kalau kalian tidak akan pernah meninggalkanku.”ucap Sojoong seraya memainkan rambutnya.

“Lalu apa kau tahu siapa kakak kandungmu?”Sojoong menggeleng.Jaejoong menarik Jessica agar mendekat padanya.

“Jessica eonnie adalah kakakmu juga sekarang,kau harus menyayanginya seperti kau menyayangi Tiffany eonnie,Arasso!”

“Kau tidak terkejut?”tanya Jessica pada Sojoong,yang bersikap seolah-olah sudah mengetahui sebelumnya.

“Aku sudah memutuskan jika nanti aku akan bertemu dengan orang tua atau saudara kandungku aku akan menyayangi mereka,tapi jika mereka bertanya apakah aku akan tinggal bersama mereka maka aku akan menjawab tidak karena inilah keluargaku keluarga Kim Sojoong.”Jessica terlihat tersenyum namun saat mendengar kata-kata terakhir Sojoong ia menjadi sedih.Jaejoong yang melihat perubahan raut wajah Jessica segera merangkulnya,Kemudian membisikkan sesuatu pada Jessica.

“Kau terlihat cantik saat sedih.” Sontak Jessica yang mendengarnya langsung tersenyum kembali.Jaejoong melepas rangkulannya pada Jessica,ia menatap adiknya.

“Sojoong-ah apa kau ada acara hari ini?”Sojoong mengangguk.

“Aku ingin memperkenalkan Minho pada appa.”

“Minho siapa?”tanya Ayah Jaejoong,Jaejoong tersenyum.

“Orang yang sedang dekat dengan anak kecil ini.”Jaejoong mencubit pipi Sojoong.

“Ehm Jessica-ssi kau tinggal dimana?”tanya ayah Jaejoong.Jessica memberanikan diri menatap ayah Jaejoong.

“Aku belum mencari tempat tinggal tuan.”

“AHHH jangan panggil aku tuan,panggil saja Appa!Oh ya bagaimana kalau kau tinggal di rumah kami agar kau lebih akrab dengan Jaejoong dan anak-anakku.”Ayah Jaejoong menawarkan Jessica untuk tinggal bersama.Jaejoong melepas pelukannya pada Sojoong lalu menatap ayahnya dan Jessica bergantian.

“Kau setuju kan Sojoongie?”tanya Ayah Jaejoong pada Sojoong yang sedang tersenyum.

“Aku lebih setuju kalau Jessica eonnie dan Jaejoong oppa tinggal disini,lagipula sebentar lagi Yoochun oppa dan Yoona eonnie akan menikah,pasti kita akan disibukkan dengan pestanya.”

“Tidak ada hubungannya aku dengan pernikahan Yoochun.Kau ini!”

“Ada lah oppa,kan Jessica eonnie dan oppa yang akan mengurusinya.Terus kalo oppa tinggal di apartemen itu Cuma membuat repot saja.”

“Sudahlah Je,turuti saja kemauan adikmu memangnya kau tidak mau melihatnya senang?Jessica bisa tinggal di kamar Tiffany.”ucap ayah Jaejoong.

Jaejoong tidak suka tidur di rumahnya karena semua yang ada di rumah itu selalu mengingatkannya pada mendiang ibu dan kakaknya dan itu membuatnya merasa bersalah.Dulu kakak dan ibunya selalu melarangnya dan Yoochun agar tidak mengikuti jejak ayahnya.Yoochun yang penurut mengikuti saran ibu dan kakaknya dengan kuliah di jurusan manajemen,berbeda dengan Jaejoong yang bersikeras mengikuti akademi itu.Namun setelah lulus Yoochun dipaksa Jaejoong untuk masuk dunia intelijen,Jaejoong pula yang mengajari Yoochun melawan ibu dan kakaknya.Karena itulah saat ia masuk ke kamar Tiffany untuk mengantar Jessica mata Jaejoong memanas.Jessica yang melihat raut sedih di wajah Jaejoong menarik Jaejoong keuar dari kamar Tiffany.

“Jaejoong aku lapar,bisa kita keluar?”Jaejoong tersenyum melihat sikap manja Jessica,ia pun menarik Jessica ke mobilnya.

“Aku mau makan di restoran mahal dan kau harus mentraktirku!”ucap Jessica.

“Kenapa harus aku yang mentraktirmu?”balas Jaejoong,sambil mengendarai mobilnya.

“Karena aku sedang sedih dan kau punya uang sedangkan aku tidak.Ayolah!”Jessica menunjukkan aegyonya.Jaejoong pun tertawa.

“Wajahmu sangat aneh!”Jessica menarik baju Jaejoong.

“Ya ya ya,kau baik deh kalau mentraktiku.”

“Ne aku akan mentraktirmu.”Jaejoong memasuki tempat parkir umum.

“Kita akan pergi dengan bus,aku sedang malas nyetir.”

“Apa kau mengajakku kencan Tuan Kim?”Jessica menyenggol Jaejoong.Jaejoong hanya tertawa lalu mengejar Jessica yang berlari meningalkannya.

Hallo semuanya!makasih ya udah mampir ke blogku.Hanya sekedar info ini adalah part sebelum terakhir dan semoga kalian enjoy dengan ceritanya. 🙂

The Life of an Agent Part 5

Jessica POV

Srekk. . .krek. . .krek. . . .

Suara apa itu,mengganggu tidurku saja.Kruk. . .kruk. . . .krukk.

Lapar,itu yang kurasakan sekarang.Ternyata aku ketiduran di sofa,aku memutar bola mata mencari sumber suara.Ternyata Jaejoong sedang makan.Dia tersenyum.

“Kau sudah bangun?Ayo makan!”ajak Jaejoong.Sikapnya seolah-olah tidak terjadi sesuatu antara kami.Aku bangun dan menghampirinya.Di meja hanya tersedia nasi goreng.

“Aku hanya membeli nasi goreng.Jika kau tidak suka,kau boleh order ko.”Lagi-lagi Jaejoong tersenyum,menyebalkan sekali.Jujur aku adalah tipe orang yang tidak suka kepura-puraan.Aku lebih suka orang yang menunjukkan rasa tidak sukanya daripada orang yang menyembunyikannya dan berbohong untuk menutupinya.

“Kenapa diam aja,ayo makan!”Jaejoong menarikku duduk.Ia menyodorkan piring berisi nasi goreng itu.

“Kau tidak suka?”tanyanya,aku menggeleng.

“Kenapa kau bersikap seolah-olah tidak ada apa-apa?”Lelaki ini sungguh menyebalkan,tabiat seorang intelijen.

“Apa aku harus menjadi seorang pendendam,kita adalah partner jadi aku tidak mungkin marah padamu meskipun kau telah melecehkanku dan organisasiku.Sekarang kau mau makan atau tidak?Jangan sampai kau sakit.”Jaejoong meninggalkan meja makan,ia pindah ke sofa lalu menonton TV.Tentunya saluran berita.

Karena lapar,aku pun memakan nasi goreng yang ada di hadapanku.Aku tidak benar-benar menikmati nasi goreng ini,pikiranku melayang kemana-mana terlintas sebuah rencana dalam otakku.Kulihat Jaejoong masih sibuk dengan ponsel dan tv,baguslah. . .

Author POV

Sinar matahari membuat Jessica terusik dari tidurnya.Haus,itulah yang dirasakan Jessica kini.Ia segera keluar kamar,ternyata Jaejoong sedang minum teh dan membaca koran.

“Kau sudah bangun.”sapa Jaejoong.Jessica mengacuhkan Jaejoong dan segera mengambil minum.

Jaejoong meletakkan koran yang dibacanya lalu mengambil sebuah kotak lalu menyerahkannya pada Jessica.Jessica dengan wajah yang bingung membuka kotak tersebut.Sebuah gaun simple tapi terlihat mewah berwarna silver berada di tangan Jessica.Jessica yang merasa kagum dengan gaun itu tanpa sadar membuka mulutnya terlalu besar.

“Hey tutup mulutmu! Ini gaun untuk nanti malam dan kau juga akan mengenakan topeng.Tugasmu sangat mudah yaitu memancing agar Pemimpin organisasi itu keluar dari persembunyiannya setelah itu serahkan semuanya pada kami.”

“Jika aku berhasil apa yang akan kudapatkan?dan jika aku tidak berhasil?”tanya Jessica.

“Jika kau berhasil kemungkinan kau akan dapat remisi dari negara.Dan kalaupun kau gagal kau tidak akan dapat apa-apa.Tapi aku mohon berusahalah menangkapnya.”Kali ini Jaejoong menampilkan wajah memelasnya.

“Sepertinya kau sangat berharap misi ini akan berhasil,kenapa?”

Jaejoong menatap Jessica lekat,”Karena aku tidak ingin ada korban selanjutnya Jessica-ssi,Jadi bekerjalah dengan baik.”

@@@@@@@@@@@

Pukul 19.58 KST

Jaejoong terbangun dari tidur panjangnya.Jaejoong segera bangun dan mencari Jessica,tetapi orang yang dicarinya tidak ada.Jaejoong melihat kotak yang berisi gaun pun kosong.Pria ini mengacak-acak rambut hitamnya frustasi.

Jaejoong POV

Sial!dia melarikan diri.Sebuh pesan masuk ke ponselku.

‘Semua pasukan telah siap,Kami menunggu perintah.’

Aku segera mengganti bajuku dengan jas yang telah kusiapkan tak lupa aku mengenakan topeng.Aku mempercepat langkahku menuju tempat kontes judi.

Jessica POV

Aku berhasil membuat si Tuan Intelijen tertidur pulas,aku segera memasuki area Kontes Judi.Atmosfernya sangat familiar bagiku.Aku menunjukkan kartu identitas palsu yang diberikan Jaejoong.

“Anda sendiri nyonya?tidak bersama suami anda?”aku tersentak mendengar pertanyaan penjaga gerbang.Aku lupa kalau statusku di kartu identitas itu adalah sebagai istri Kim Yongwoon,nama samaran Jaejoong.

“Ia menyusul.”ucapku,petugas itu membungkuk lalu memberi jalan.Kontes belum dimulai aku pun mencari tempat duduk yang strategis.Disebelahku ada dua orang pria mereka terlihat sedang dalam pembicaraan yang cukup serius.

“Kau serius?”tanya seorang pria.

“Aku akan menyerahkan diri pada polisi besok.”

“Apa kau juga melaporkan bos dan yang lainnya juga?”

“Aku tidak tahu.Setiap malam Anak emas selalu muncul di mimpiku,dia ingin membunuhku.Dan sampai sekarang kita tidak tahu keberadaan puteri bungsu anak emas.Ini sudah lima belas tahun berlalu dan kita belum dapat membunuh anak itu.Lebih baik aku menyerah dan menyerahkan diri.”

“Hey bodoh!lebih baik kau buang jauh-jauh rencanamu ini.Lagipula yang menembak anak emas bukan kita tapi bos.Kita hanya membantunya saja.Buang jauh-jauh pikiranmu itu!Ini minumlah!”

Aku mendengar percakapan mereka,keringat membasahai tubuhku dan tubuhku sedikit bergetar.Ternyata benar kata Jaejoong kalau pamanlah pembunuh appa dan eomma.Aku diselimuti pikiran untuk balas dendam.Aku mencari dimana ruang Lee ahjuhssi.Kulihat di depan pintu ada dua orang penjaga.Saat sedang berpikir  mencari cara agar dapat masuk tanpa mereka ketahui,tiba-tiba salah seorang penjaga meninggalkan pintu.Tinggal satu orang!

Bruk!aku menjatuhkan diriku.

“Aww. . .”aku meringis kesakitan.Si penjaga lalu menghampiriku.

“Anda tidak apa-apa nona?”tanyanya sambil membantuku berdiri,saat itu juga aku menjedotkan kepalanya ke tembok.Penjaga itu pun terkapar di lantai.Aku segera memasuki ruangan Lee ahjuhsi.

Aku melihat Lee ahjuhsi sedang duduk di sofa sambil merokok dan ia sendirian.Ia terkejut dengan kedatanganku.Lalu ia berdiri dan menyambutku.

“Welcome back my sweetie Sica!”

“Apa kabar Sica?Oh ya bagaimana kau bisa keluar dari tempat terkutuk itu?”Lee ahjussi kembali duduk di tempatnya.Aku berjalan menjauhi tempatnya.

“Apa yang tidak bisa dilakukan seorang Jessica paman.”

“Bagus,itu baru anak didikanku.”ucapnya bangga.

“Baiklah untuk menyambut kedatanganmu mari kita bergabung dengan yang lainnya di meja judi.”

“Tidak perlu!”ucapku tegas.”Wae?apa kau lupa cara berjudi?”tanyanya.

“Tidak,karena aku kesini untuk mengambil nyawamu paman!”aku segera mengeluarkan pistol yang kucuri dari Jaejoong.Kuarahkan pada paman Lee.

“Hahahaha. . . .lucu sekali kau.Untuk apa membunuhku?”Paman Lee menertawai perbuatanku.

“Kau. . .kau pembunuh ayah dan ibuku!kau harus mati!”

Dakk!

“Argh!!”seseorang menendang punggungku hingga aku terjatuh.

Jaejoong POV

Aku segera berlari memasuki area Judi,kucari Jessica tetapi aku tidak menemukannya.Aku menghindari arena utama,kutelusuri lorong-lorong itu.

“Arghh!”terdengar teriakan,seperti suara Jessica.Aku segera berlari mencari sumber suara.Aku melihat Jessica tertangkap oleh si pemipin organisasi hitam itu,dialah Lee Hyuk Jae.Orang yang telah membunuh Ibu dan Kakak perempuanku.

Author POV

“Kau sudah tahu Sica siapa pembunuhnya,lalu apa yang akan kau lakukan HAH?”Hyuk Jae menodongkan pistolnya ke leher Jessica.Sementara dua orang anak buahnya sedang memperhatikan dengan seksama.

Nafas Jessica memburu,keringat bercucuran di dahinya dan matanya melotot menandakan kemurkaannya pada pria tua yang kini membekapnya.

Brak!Pintu terbuka.Seorang pria yang menggunakan jas silver senada dengan gaun yang Jessica kenakan mengarahkan pistolnya pada Hyuk Jae.

Dua orang anak buah Hyuk Jae dengan sigap menyerang pemuda itu yang tak lain adalah Jaejoong.Dalam sekejap Jaejoong dapat melumpuhkan dua orang penjaga itu.

“Hosh. . .hosh. . .Menyerahlah Lee Hyuk Jae!”Jaejoong kembali mengarahkan pistolnya pada Hyuk Jae.

“Hah,Jika kau mendekat aku akan membunuh gadis ini.”ancam Hyuk Jae.Hyuk Jae berjalan mundur menuju pintu hendak melarikan diri.Jaejoong segera berlari ke arah pintu dan menutupnya.Saat itulah Jessica menggigit tangan Hyuk Jae.Jessica lolos dari dekapan Hyuk Jae dan berlari menjauhi Hyuk Jae.Tidak terima dengan perlakuan Jessica,Hyuk Jae segera mengarahkan pistolnya ke Jessica.DOR!!DOR!!peluru menamcap di lengan kiri Jaejoong yang tengah berlari melindungi tubuh Jessica, bersamaan dengan jatuhnya Hyuk Jae ke lantai yang terkena tembakan  Jaejoong.

“Jangan bergerak!”masuklah pasukan intelijen dan membawa Hyuk Jae yang terkena tembakan di bagian kaki.Jaejoong pun berdiri dan menyerahkan Jessica pada Yuri teman satu timnya.

“Aku baik-baik saja Yul!”Jaejoong meyakinkan Yuri agar membawa Jessica dan meninggalkannya.Para petugas berlalu lalang memeriksa setiap sudut TKP.Meski tangannya terluka Jaejoong tetap bersikeras mengikuti olah TKP.

Sebuah foto menarik perhatian Jaejoong,sebuah foto keluarga yang sama seperti yang ia temukan beberapa tahun yang  lalu namun foto itu hilang saat Jaejoong sedang tugas menangkap Jessica.Ia segera mengambil foto itu dan memasukkan ke saku celananya.Jaejoong segera menuju mobil medis.

“Kau terluka Jae?”ucap Yunho sambil memberikan minuman hangat pada Jaejoong.Jaejoong tersenyum lalu meminum tehnya.”Luka ini membuatku bangga,hahaha.”

Tes. . .tes. . .air mata membasahi pipi Jaejoong.”Akhirnya aku bisa menangkapnya,orang yang membuat ibu dan kakakku meninggal.”

“Selamat Jae,Kau berhasil!”ucap Yunho sambil menepuk bahu Jaejoong.Jaejoong hanya membalas dengan senyuman sambil menyeka air matanya.

“Kau harus kembali ke kamarmu,kau harus istirahat Jae dan jangan pikirkan soal tugasmu ya!”Yunho mengantar Jaejoong ke kamarnya.Sebenarnya sih Yunho ingin melihat wajah asli ‘Queen of gamble’ sekalian menjemput Yuri kekasihnya.

@@@@@@@@@@

Jessica POV

Aku duduk di sofa kamar hotel bersama dengan seorang intelijen perempuan berparas cantik namun terlihat tegas bernama Kwon Yuri.Aku khawatir dengan keadaan Jaejoong karena ia terluka tadi.

Ting Tong!Yuri segera membuka pintu.Terlihat dua orang pria bersamanya.

Jaejoong menatapku,aku hanya menunduk.Aku menyesal dengan semua perbuatanku.

“Wah ternyata kau memang cantik ya!hey Kenalkan namaku Jung Yunho,siapa namamu?”tanya pria yang datang bersama Jaejoong.

“Jessica Jung.”Aku kembali menundukkan kepalaku.Sementara laki-laki bernama Yunho itu sudah ditarik paksa oleh Yuri.

“Kau baik-baik saja?”tanya Jaejoong yang kini duduk di sampingku.

Aku mengangguk,”Aku akan mengembalikanmu ke penjara besok,jadi sekarang istirahatlah.”

Tidak banyak yang ia katakan,tapi aku merasa dia adalah orang yang sangat baik.Aku merasa bersalah padanya.

@@@@@@@@@@

Keesokkan paginya aku dan Jaejoong meninggalkan hotel itu,namun petugas intelijen masih terlihat berkeliaran disana.Kami meninggalkan hotel pukul 07.15 KST.

Di perjalanan tidak ada sepatah kata yang keluar dari mulutku ataupun Jaejoong.

“Jessica-ssi sepertinya kau akan terlambat ke penjara,tapi aku akan bertanggung jawab.”

“Kita mau kemana?”tanyaku.

“Aku ada perlu sebentar.”aku tidak ingin bertanya apa-apa lagi padanya.Ternyata mobil berhenti di pemakaman.

Jaejoong turun,”kau mau ikut atau disini saja?”tanyanya padaku.

“Aku ikut.”ucapku.Aneh dia tidak memborgolku.Langkah kami berhenti di depan sebuah nisan.

Jaejoong menutup matanya,sepertinya ia sedang berdo’a,kemudian ia ke makam disebelahnya dan melakukan hal yang sama.

“Ini adalah makam eomma dan noonaku.”Kami kembali ke mobil dan meneruskan perjalanan.

“Mianhe aku telah membuatmu repot dan terluka.”aku pun memberanikan diri berbicara dengannya.

Dia menatapku dan tersenyum,kali ini kulihat sebuah senyuman bahagia darinya.

“Gomawo karena kau telah membantuku menangkapnya,kau tidak perlu merasa bersalah pada luka kecil ini.”Jaejoong mengangkat tangan kirinya.

Drrt. . .drrtt. . .drrt. . .

Ponsel Jaejoong bergetar,ada panggilan masuk.

“Hallo”

“. . . . . . . . . .”

“Iya ini aku juga dalam perjalanan ke asrama Soojung.Kau tunggu disana ya!”

Jaejoong menatapku akupun balas menatapnya,”Wae?”tanyaku.

“Kita akan ke asrama adikku,tidak apa-apa kan?”tanyanya.Aku mengangguk,senangnya punya adik yang selalu ada di samping kita.Pikiranku pun melayang,dimana adikku berada?apa dia masih hidup atau tidak ya?

Aku mempunyai seorang adik perempuan,kami terpisah di malam saat pembunuhan eomma dan appaku.Tanpa terasa kami pun sudah sampai di depan sebuah klinik sekolah.

“Ayo!”Jaejoong terlihat sangat bersemangat.Jaejoong membeli makanan dan minuman di kantin yang ada di samping klinik.Kami memasuki sebuah ruang rawat.Kulihat ada Yoochun,Yoona dan seorang pasien perempuan.Mereka sedang tertawa bersama,suasananya sangat hangat.Rupanya si pasien menyadari kedatangan kami.

“Oppa!”Jaejoong sedikit berlari ke tempat tidur pasien dan langsung memeluk adiknya.

“Sojoong-ah!gimana udah baikkan sekarang?ini oppa beli soup di kantin.Ayo sarapan bersama!”Jaejoong mengelus kepala adiknya.

“Oppa tanganmu kenapa?”tanya Sojoong.

“Ini kemarin keserempet peluru,kau tidak usah cemas.”

“Je,kau tidak memperkenalkannya pada Sojoong?”Yoona mengingatkan keberadaanku.

“Sojoong kenalkan ini teman baru kami namanya Jessica Jung,dan Jessica-ssi ini adik kecilku namanya Sojoong.”

Kami pun menikmati sarapan bersama dengan soup yang dibeli Jaejoong tadi.

“Eonnie apa kau partner oppaku?”tanya Sojoong padaku.Aku melirik pada Jaejoong,dia menganggukan kepalanya.

“Ne,ada apa?”balasku.

“Aku mewakili oppaku meminta maaf atas segala sikapnya padamu.”aku bingung dengan perkataan Sojoong.

“Maksudmu?”tanyaku tidak mengerti.

“Oppaku ini seorang perfectionist dan hobinya marah-marah,pasti eonnie sering deh dimarahin sama oppa makanya aku minta maaf karena oppa ini jarang sekali meminta maaf pada orang,aku benar kan Yoona eonnie dan Yoochun oppa?”

Yoona dan Yoochun malah tertawa menanggapi ucapan Sojoong.Jaejoong hanya mencubit pipi adiknya itu.Kuperhatikan Jaejoong dan Sojoong memiliki hidung dan dagu yang sama,tapi Sojoong lebih mirip menjadi adiknya Yoona dan Yuri.

“Oppa lihat gelang yang dipakai Jessica eonnie sama seperti gelang oppa yang hilang ya?”Aku segera melihat ke arah gelang yang kupakai,semua mata kini mengarah ke gelangku.

“Tidak sama hanya mirip Sojoong-ah.”ucap Yoochun.

“Jessica-ssi bisa bicara sebentar?”tanya Yoochun padaku.Aku mengangguk lalu mengikuti Yoochun.

@@@@@@@@@@@

Yoochun membawaku ke tempat yang sedikit sepi.Wajahnya tampak serius kini.

“Jessica-ssi apa benar ini gelangmu?kumohon jawablah dengan jujur.”Aku tidak mengerti ada apa dengan gelangku ini.Ini memang benar milikku.

“Ne,ini memang gelangku.Memangnya mirip dengan gelangnya Jaejoong?”tanyaku.

“ya mirip dengan gelang Jaejoong hyung yang hilang.Itu adalah gelang yang diberikan Tiffany noona sehari sebelum kepergiannya.Tiffany noona adalah kakak perempuan Jaejoong dan kakak angkatku.”

“Pergi ke?”

“dia dibunuh oleh organisasi hitam itu,karena ayahku adalah pemimpin intelijen.Oh ya boleh aku tahu kau beli dimana gelang itu?”

“Ini pemberian ayahku pada anak-anaknya.Aku tidak tahu beli dimana.”

Apa ini saatnya aku bertanya pada Yoochun tentang hal itu.

“Ehm Yoochun-ssi apa kau pemilik mobil ferari merah itu?”tanyaku.

“ne.”Yoochun mengangguk.

“apa kau juga yang menangkapku?”

“Aku memang dalam tim itu,tapi yang menangkap kau bukan aku.”

“Boleh aku tahu siapa yang menangkapku saat itu?”

“Maaf Jessica-ssi itu privasi kami.”Yoochun berniat meninggalkanku yang terkesan seperti sedang mengiterogasinya.

“Kalau begitu apa kau tahu ini milik siapa?”tanyaku pada Yoochun sambil memperlihatkan sebuah lencana yang di dalamnya terdapat dua foto keluarga .Kulihat raut wajah Yoochun berubah cemas.

“Jessica-ssi sebaiknya kita kembali ke kamar Sojoong.”Yoochun meninggalkanku.Aku mengejarnya.

“Kumohon jawablah pertanyaanku.”Yoochun menghentikan langkahnya.

“Sebaiknya kau tanyakan pada Jae hyung langsung.”Yoochun memasuki ruang rawat Sojoong,sedangkan aku menahan tangis.

Author POV

Yoochun masuk ke ruang rawat Sojoong sendirian,lalu dimana Jessica?Jaejoong yang panik segera keluar mencari Jessica.Dilihatnya Jessica sedang duduk di bangku tunggu sambil menunduk.Jaejoong menghampiri Jessica.Ternyata Jessica sedang menangis.Jaejoong memberikan sapu tangannya pada Jessica.Ia pun duduk di sampingnya.

“Kau tunggu disini ya,aku mau pamit pada Sojoong dulu.”Jessica tidak berkata hanya mengangguk.

Beberapa menit kemudian Jaejoong kembali lalu merangkul Jessica membimbing gadis ini menuju mobil.

“Aku kesal melihat perempuan menangis jadi berhentilah!”ucap Jaejoong seraya memukul setir mobilnya.Jessica pun berhenti menangis.

“Apa yang terjadi?Apa kau ditolak Yoochun?”pertanyaan Jaejoong justru membuat Jessica kesal,Jessica pun memukul-mukul lengan Jaejoong,Untungnya lengan yang sebelah kanan bukan yang sebelah kiri.

“Jaejoong apa kau tahu siapa orang yang menangkapku?”tanya Jessica.

“Apa kau berniat balas dendam pada orang yang telah menagkapmu?”

Jessica menggeleng,”Aku hanya ingin mengembalikan ini dan berbicara padanya.”

Mata Jaejoong membesar melihat lencana yang dipegang Jessica,reaksi yang sama dengan Yoochun.

“Aku akan menjawabnya setelah kau menyelesaikan masa tahananmu,apa kau setuju?”tanya Jaejoong.Jessica kaget dengaan jawaban Jaejoong.

Jessica terlihat berpikir,”Baiklah aku setuju.Tapi kau janji akan menjelaskan semuanya padaku tentang anak dari Anak Emas itu.”

Jaejoong mengangguk.Perjalanan pun dilanjutkan dengan suasana hening karena dua orang ini larut dalam pikiran yang berbeda.

@@@@@@@@@@@

Enam bulan kemudian. . . .

Seorang perempuan cantik berjalan dengan senyuman di wajahnya.Ia terlihat sangat senang karena ia baru bebas dari tahanan.Perempuan itu mengenakan t-shirt bewarna abu-abu dan celana denim hitam,rambutnya dikuncir satu kebelakang memperlihatkan leher jenjangnya dan sebuah tas berukuran kecil menemaninya.Tak berapa lama berjalan ia memberhentikan sebuah taksi.Taksi itu membawa Jessica lalu berhenti di sebuah gedung bertingkat yang terletak di ibu kota Korea Selatan,yaitu Seoul.Jessica turun ia mentap sekelilingnya,hiruk pikuk ibu kota.Orang-orang berlalu lalang dengan mobilitas cukup tinggi tanpa memperhatikan sekelilingnya.Jessica pun memasuki gedung itu,ia menuju meja resepsionis.

“Permisi,bisa saya bertemu dengan Jaejoong dari bagian Kriminalitas?”Jessica melemparkan senyuman pada sang resepsionis.

“Maaf nona,Kim Jaejoong sudah berhenti sejak lima bulan yang lalu.”

“Ehm apa anda tahu alamatnya atau nomor yang bisa dihubungi?”Jessica kembali bertanya.

“Maaf nona,kami tidak dapat memberitahunya.”Jessica lemas karena orang yang dicarinya tidak ada,ia berjalan keluar gedung itu.

“Jessica!”Sebuah suara memanggilnya.

 

Ayo tebak siapa yang manggil jessica???hehehe makasih ya udah mampir ke blogku =)

The Life of an Agent Part 4

Aku mau ngucapin terima kasih untuk teman-teman yang udah mampir ke blog ku 🙂

Jessica POV

Srekk. . .krek. . .krek. . . .

Suara apa itu,mengganggu tidurku saja.Kruk. . .kruk. . . .krukk.

Lapar,itu yang kurasakan sekarang.Ternyata aku ketiduran di sofa,aku memutar bola mata mencari sumber suara.Ternyata Jaejoong sedang makan.Dia tersenyum.

“Kau sudah bangun?Ayo makan!”ajak Jaejoong.Sikapnya seolah-olah tidak terjadi sesuatu antara kami.Aku bangun dan menghampirinya.Di meja hanya tersedia nasi goreng.

“Aku hanya membeli nasi goreng.Jika kau tidak suka,kau boleh order ko.”Lagi-lagi Jaejoong tersenyum,menyebalkan sekali.Jujur aku adalah tipe orang yang tidak suka kepura-puraan.Aku lebih suka orang yang menunjukkan rasa tidak sukanya daripada orang yang menyembunyikannya dan berbohong untuk menutupinya.

“Kenapa diam aja,ayo makan!”Jaejoong menarikku duduk.Ia menyodorkan piring berisi nasi goreng itu.

“Kau tidak suka?”tanyanya,aku menggeleng.

“Kenapa kau bersikap seolah-olah tidak ada apa-apa?”Lelaki ini sungguh menyebalkan,tabiat seorang intelijen.

“Apa aku harus menjadi seorang pendendam,kita adalah partner jadi aku tidak mungkin marah padamu meskipun kau telah melecehkanku dan organisasiku.Sekarang kau mau makan atau tidak?Jangan sampai kau sakit.”Jaejoong meninggalkan meja makan,ia pindah ke sofa lalu menonton TV.Tentunya saluran berita.

Karena lapar,aku pun memakan nasi goreng yang ada di hadapanku.Aku tidak benar-benar menikmati nasi goreng ini,pikiranku melayang kemana-mana terlintas sebuah rencana dalam otakku.Kulihat Jaejoong masih sibuk dengan ponsel dan tv,baguslah. . .

Author POV

Sinar matahari membuat Jessica terusik dari tidurnya.Haus,itulah yang dirasakan Jessica kini.Ia segera keluar kamar,ternyata Jaejoong sedang minum teh dan membaca koran.

“Kau sudah bangun.”sapa Jaejoong.Jessica mengacuhkan Jaejoong dan segera mengambil minum.

Jaejoong meletakkan koran yang dibacanya lalu mengambil sebuah kotak lalu menyerahkannya pada Jessica.Jessica dengan wajah yang bingung membuka kotak tersebut.Sebuah gaun simple tapi terlihat mewah berwarna silver berada di tangan Jessica.Jessica yang merasa kagum dengan gaun itu tanpa sadar membuka mulutnya terlalu besar.

“Hey tutup mulutmu! Ini gaun untuk nanti malam dan kau juga akan mengenakan topeng.Tugasmu sangat mudah yaitu memancing agar Pemimpin organisasi itu keluar dari persembunyiannya setelah itu serahkan semuanya pada kami.”

“Jika aku berhasil apa yang akan kudapatkan?dan jika aku tidak berhasil?”tanya Jessica.

“Jika kau berhasil kemungkinan kau akan dapat remisi dari negara.Dan kalaupun kau gagal kau tidak akan dapat apa-apa.Tapi aku mohon berusahalah menangkapnya.”Kali ini Jaejoong menampilkan wajah memelasnya.

“Sepertinya kau sangat berharap misi ini akan berhasil,kenapa?”

Jaejoong menatap Jessica lekat,”Karena aku tidak ingin ada korban selanjutnya Jessica-ssi,Jadi bekerjalah dengan baik.”

@@@@@@@@@@@

Pukul 19.58 KST

Jaejoong terbangun dari tidur panjangnya.Jaejoong segera bangun dan mencari Jessica,tetapi orang yang dicarinya tidak ada.Jaejoong melihat kotak yang berisi gaun pun kosong.Pria ini mengacak-acak rambut hitamnya frustasi.

Jaejoong POV

Sial!dia melarikan diri.Sebuh pesan masuk ke ponselku.

‘Semua pasukan telah siap,Kami menunggu perintah.’

Aku segera mengganti bajuku dengan jas yang telah kusiapkan tak lupa aku mengenakan topeng.Aku mempercepat langkahku menuju tempat kontes judi.

Jessica POV

Aku berhasil membuat si Tuan Intelijen tertidur pulas,aku segera memasuki area Kontes Judi.Atmosfernya sangat familiar bagiku.Aku menunjukkan kartu identitas palsu yang diberikan Jaejoong.

“Anda sendiri nyonya?tidak bersama suami anda?”aku tersentak mendengar pertanyaan penjaga gerbang.Aku lupa kalau statusku di kartu identitas itu adalah sebagai istri Kim Yongwoon,nama samaran Jaejoong.

“Ia menyusul.”ucapku,petugas itu membungkuk lalu memberi jalan.Kontes belum dimulai aku pun mencari tempat duduk yang strategis.Disebelahku ada dua orang pria mereka terlihat sedang dalam pembicaraan yang cukup serius.

“Kau serius?”tanya seorang pria.

“Aku akan menyerahkan diri pada polisi besok.”

“Apa kau juga melaporkan bos dan yang lainnya juga?”

“Aku tidak tahu.Setiap malam Anak emas selalu muncul di mimpiku,dia ingin membunuhku.Dan sampai sekarang kita tidak tahu keberadaan puteri bungsu anak emas.Ini sudah lima belas tahun berlalu dan kita belum dapat membunuh anak itu.Lebih baik aku menyerah dan menyerahkan diri.”

“Hey bodoh!lebih baik kau buang jauh-jauh rencanamu ini.Lagipula yang menembak anak emas bukan kita tapi bos.Kita hanya membantunya saja.Buang jauh-jauh pikiranmu itu!Ini minumlah!”

Aku mendengar percakapan mereka,keringat membasahai tubuhku dan tubuhku sedikit bergetar.Ternyata benar kata Jaejoong kalau pamanlah pembunuh appa dan eomma.Aku diselimuti pikiran untuk balas dendam.Aku mencari dimana ruang Lee ahjuhssi.Kulihat di depan pintu ada dua orang penjaga.Saat sedang berpikir  mencari cara agar dapat masuk tanpa mereka ketahui,tiba-tiba salah seorang penjaga meninggalkan pintu.Tinggal satu orang!

Bruk!aku menjatuhkan diriku.

“Aww. . .”aku meringis kesakitan.Si penjaga lalu menghampiriku.

“Anda tidak apa-apa nona?”tanyanya sambil membantuku berdiri,saat itu juga aku menjedotkan kepalanya ke tembok.Penjaga itu pun terkapar di lantai.Aku segera memasuki ruangan Lee ahjuhsi.

Aku melihat Lee ahjuhsi sedang duduk di sofa sambil merokok dan ia sendirian.Ia terkejut dengan kedatanganku.Lalu ia berdiri dan menyambutku.

“Welcome back my sweetie Sica!”

The Life of an Agent Part 3

Author POV

Tok!tok!tok!

Suara ketokan pintu menggema di apartemen Jaejoong.

“Jessica!Jessica!Jessica bangun!”Jaejoong berteriak untuk membangunkan Jessica,namun orang yang di dalam tidak menyahut sedikit pun.Jaejoong memberanikan diri memasuki kamarnya.Seorang yeoja tertidur pulas di kasurnya.Jaejoong sedikit berlari mengambil air lalu memercikkannya ke muka Jessica.Tak ada reaksi!Jaejoong mengulangi aksinya namun kali ini lebih banyak air yang ia cipratkan.

“AHHHHHHHHHH”teriak Jessica.Jaejoong hanya diam memandang Jessica.

“Ayo bangun!”Jaejoong menarik selimut yang dipakai Jessica.

“Ne. . .ne.Aku bangun.”Jessica beranjak dari kasur menuju kamar mandi.

@@@@@@@@@@@@

Suasana kota Seoul sangat tenang di pagi hari.Hanya ada satu atau dua mobil yang melaju di jalan raya.Udaranya juga sangat sejuk.Jessica yang masih mengantuk pun melanjutkan tidurnya.Jaejoong tetap fokus pada setir.

Perlu waktu dua jam untuk menuju hotel yang menjadi lokasi penyergapan.Jaejoong meninggalkan Jessica yang masih tertidur di mobil.Ia keluar mencari tempat yang menjual baterei.Satu lagi kekurangannya sebagai seorang intelijen ia dituntut bertindak hati-hati,teliti dan sigap.Namun itulah kekurangan Jaejoong,sering melupakan hal-hal kecil.

@@@@@@@@@@@@@

Drrt. . .drrt. . . .drrrt. . . .drrrt. . . .

Ponsel Jaejoong bergetar,sebuah panggilan masuk.Tertera nama si penelepon  ‘ASRAMA SOOJUNG’.Jessica terbagun karena suara getaran ponsel,kemudian menatap sekeliling.Dia tidak melihat sosok Jaejoong,yang ia lihat hanya ponsel Jaejoong yang terus bergetar tanpa henti.Bingung apakah ia harus mengangkatnya atau tidak.Setelah panggilan kelima Jessica pun mengangkatnya.

“Hallo!Jaejoong-ssi akhirnya kau mengangkat teleponnya.Kami ingin mengabarkan kalau Soojung sakit dan sedang dirawat di rumah sakit.Kami harap pihak keluarga segera menjenguknya.”Ucap seorang pria diseberang sana.

“Ehm,maaf Jaejoongnya sedang keluar.Nanti akan saya sampaikan.”jawab Jessica sopan.

“Baiklah,tolong beritahu tuan Jaejoong ya nona.Kami sudah mencoba menghubungi ayahnya tapi tidak bisa.Baiklah terima kasih nona.”

“Ah ne. . .ne.”

Jessica menaruh ponsel Jaejoong pada tempatnya,ia takut kalau Jaejoong menganggapnya lancang.Terlambat!saat Jessica menaruh ponsel Jaejoong sudah memasuki mobil.

“Apa yang kau lakukan pada poselku?”Suara Jaejoong tegas namun tetap dengan ekspresi datarnya.Membuat Jessica sedikit takut.

“Tadi orang ditelepon bilang kalau Soojung sakit dan dirawat.”

“Soojung?”Jaejoong tercekat mendengar kata-kata Jessica.Ia segera memencet tombol ponselnya.

“Halo Yoochun!Apa kau sedang  ‘on line’??”on line adalah istilah yang digunakan jika seseorang sedang melaksanakan tugas atau misi.(Author ngarang,maaf ya.)

“Belum hyung.Tugasku baru mulai lusa.Ada apa?”

“Soojung sakit,sepertinya penyakitnya kambuh.Tolong kau dan Yoona jenguk dia dan katakan aku sedang tugas.Secepatnya aku akan mengunjunginya.Dan katakan padanya ‘Aku sayang dia’.”Suara khawatir terdengar jelas dari bibir Jaejoong.

Pip.Telepon terputus. . .

Jaejoong meletakkan ponselnya kembali.Ia menyandarkan tubuhnya pada kursi pengemudi.

“Huff. . .”desahan keluar dari mulut Jaejoong.

“Soojung siapa?”tanya Jessica yang agak bingung dengan perubahan raut wajah Jaejoong.Yang ia tahu Jaejoong itu adalah laki-laki tanpa ekspresi.

“Kau tidak perlu tahu!Ayo masuk!”Jaejoong menggiring Jessica untuk memasuki hotel.

Jaejoong dan jessica sama-sama mengenakan kacamata dan Jessica mengenakan aksesoris tambahan,yaitu topi baret.

@@@@@@@@@@@@

Mereka berdua kini berada di lantai delapan hotel.Jaejoong mengedarkan pandangannya.Ia segera menggandeng tangan Jessica saat melihat beberapa pria berjalan ke arahnya.

“Beraktinglah seperti pasangan baru!Tersenyumlah!”Jaejoong membisik di telinga Jessica,kemudian tersenyum.Jessica pun mengikuti perintah Jaejoong.Senyuman manja ia tampilkan.Para pria itu hanya tersenyum dan tidak curiga.Karena mereka mengira Jaejoong dan Jessica adalah sepasang pengantin baru yang ingin bulan madu.

@@@@@@@@@@@@@

Mereka memasuki kamar yang sudah di pesan,Kamar yang terdiri dari satu ranjang besar,satu kamar mandi,satu ruang TV dan satu ruang makan.Benar-benar kamar untuk pasangan baru.

“Hanya ada satu ranjang?”Tanya Jessica pada Jaejoong yang sedang menelisik setiap detail kamar.

“Apa yang kau lakukan?”tanya Jessica yang bingung melihat Jaejoong berjongkok bahkan sampai nungging.

“Aku sedang memeriksa kamar ini,dan hanya ada satu ranjang.Kau di sofa dan aku di kasur.”

“WHAT??”

“Anio!aku hanya bercanda.”Ucapan Jaejoong membuat Jessica lega.

“Hei Jessica-ssi!Apa saat kau bersama organisasi judi itu tidak pernah diajarkan untuk waspada terhadap sistem keamanan?maksudku alat sadap dan kamera tersembunyi.”Jaejoong yang kini duduk di sofa bertanya.

Jessica menggeleng,”Semuanya sudah diurus oleh pengawal.Aku hanya diajarkan menggunakan senjata dan berjudi.”

“Lalu apa kau tahu tentang transaksi ganja dan pembunuhan ‘Anak Emas’?”tanya Jaejoong.Pertanyaan Jaejoong membuat Jessica bangun kemudian menghampiri Jaejoong.Mata Jessica memancarkan kemarahan,mukanya merah padam.Ia mendorong Jaejoong ke arah tembok.Tangannya mencengkram kemeja Jaejoong.

“Aku tahu segalanya Jaejoong-ssi!Termasuk saat Intelijen membunuh ANAK EMAS ITU!”Jessica menghempaskan tubuh Jaejoong.

“Maksudmu apa?Intelijen membunuh ‘Anak Emas’?Yang membunuh anak emas adalah orang-orang dari organisasi hitam itu,mereka menyamar menjadi intelijen.Mereka membunuh istri dan menculik putri dari anak emas itu.”Jaejoong berbicara dengan sangat tenang dan hati-hati.

“Tidak!Mereka menyelamatkan satu puteri ‘Anak Emas’ kemudian puteri yang lainnya diculik oleh kalian INTELIJEN KEPARAT!”kali ini  Jaejoong beraksi ia membungkam mulut Jessica,mengunci tubuh gadis itu dengan tubuhnya.Kini posisi mereka seperti Jaejoong sedang memeluk Jessica dari belakang.

“Hentikan omong kosongmu!. . . . . . . .Apa kau putri dari anak emas?”Jaejoong bertanya di telinga Jaejoong.Keringat mengalir di dahi Jessica.Tubuhnya sedikit bergetar.

“Auww!!”Jaejoong meringis kesakitan karena tangannya digigit Jessica,namun ia tidak melepas Jessica begitu saja ia tetap menguci Jessica bahkan Jaejoong memeluk Jessica lebih erat.

Drrrt. . .drrtt. . .drrt. . .

Ponsel Jaejoong bergetar,Jaejoong menghempaskan tubuh Jessica ke sofa lalu mengangkat teleponnya.

“Hallo!”Sapa Jaejoong,suaranya terdengar parau.

“Oppa!!Oppa sakit?kenapa suaramu sangat aneh?”tanya suara di seberang sana.

“Soojung-ah!Apa kau baik-baik saja?Sudah minum obat belum?Perbanyak istirahat!sudah oppa bilangin kalau kau tidak boleh sering-sering bertanding.”ucapan Jaejoong terdengar sangat antusias.

Soojung menyela Jaejoong,“Oppa aku baik-baik saja,Oppa sangat cerewet tahu!Oh ya kapan oppa kesini?Aku kangen sama oppa.”

“Ne. .ne Soojung-ah,Oppa juga kangen sekali pada dongsaengku ini.Maafkan oppa ya,sekarang oppa sedang bertugas.Setelah tugas oppa selesai,oppa janji pasti akan kesana menjengukmu.”Jaejoong mengakhiri ucapannya dengan senyum.

“Baiklah oppaku sayang,Selamat bekerja dan berhati-hatilah!Bye oppa!”

“Gomawo,udah sana istirahat!Bye. . .”Senyuman lebar mengakhiri percakapan adik-kakak itu.Jessica menatap wajah Jaejoong dengan senyuman sinis.Jaejoong menyandarkan tubuhnya ke sofa,mensejajarkan dirinya dengan Jessica.Kini keduanya duduk berdampingan,mata mereka memandang lurus ke depan.Entah apa yang ada di pikiran masing-masing.

“Jessica-ssi apa kau tahu,siapa anak dari ‘anak emas’ ?”Jaejoong mengeluarkan suaranya,tanpa menatap Jessica.Namun Jessicalah yang menatap Jaejoong,tatapan sangat mendalam.

“Apa hubungannya denganmu?”tanya Jessica dingin.Jaejoong menjawab pertanyaan Jessica dengan senyuman.Jessica menghadapkan wajahnya beberapa senti dari wajah Jaejoong.

“Jawab aku!”Kali ini muka Jessica merah padam menahan amarah.Jaejoong mendorong Jessica.

“Kau tidak ingin menjawab pertanyaanku,sedangkan aku akan menjawab pertanyaanmu setelah misi ini selesai.”Jaejoong berdiri meninggalkan Jessica yang tertunduk.

Jessica POV

“Kau tidak ingin menjawab pertanyaanku,sedangkan aku akan menjawab pertanyaanmu setelah misi ini selesai.”Jaejoong beranjak kemudian keluar dari kamar.

Sial.Dia benar-benar menjebakku.Niatku untuk bermain-main dengan intelijen ternyata salah.Mengapa ia terus bertanya tentang anak emas.Appa!sebenarnya apa yang telah terjadi?Apa aku berada di jalan yang salah?

Aku dan Lee ahjussi telah membalas dendammu appa.Kematianmu dan eomma telah terbalas dengan matinya istri dari Ketua intelijen itu.Tapi maafkan aku Appa,Eomma.Sampai saat ini aku belum bisa menemukannya.Maafkan aku tidak bisa menjadi seperti apa yang kalian harapkan.Aku harus berkhianat dan harus berkongsi dengan para intelijen itu.Parahnya lagi aku harus membunuh Lee ahjussi,orang yang merawatku,Sahabatmu Appa. . .

Tes. . .tes. . .

Air mata membasahi pipiku.Pikiranku kacau,aku tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah.Aku mendongakkan kepalaku ke atas,berharap Tuhan memberikan pencerahan padaku.Memejamkan mataku dan aku pun tertidur di sofa.

The life of an Agent part 2

Jaejoong POV

Setelah menempuh waktu sekitar 45 menit perjalanan dari penjara akhirnya sampai juga di butik milik Yoona.Kulihat perempuan di sampingku tertidur pulas.Aku keluar lalu membuka pintu Jessica,segera kuborgol tangannya dan tanganku.Kugoncangkan tubuhnya namun dia sama sekali tak bergeming.

“Hey bangun!kita sudah sampai!”aku terus menggoncangkan tubuhnya.Perlu waktu lima menit untuk membuat perempuan gila ini bangun.

Jessica POV

“Hey bangun!kita sudah sampai!”kurasakan sebuah tangan mengguncang tubuhku.Ah aku masih ngantuk sekali.Akh gucangannya membuatku kesal,akhirnya aku bangun dan kulihat pintu mobil terbuka dan seorang pria sedang berdiri dengan raut wajah yang kesal.Dia segera menarikku masuk ke dalam sebuah butik,kulihat baju disini sangat bagus selera kelas atas.Aku terpesona dengan baju-baju rancangan butik ini,namun saat ingin melihat baju tanganku ditarik oleh si Tuan Intelijen.Ya ampun kemana-mana aku diborgol,menyebalkan sekali.

“Jaejoong!”seorang perempuan cantik memanggil Jaejoong,dia melirikku lalu tersenyum.Senyuman yang tulus dari gadis cantik.

“Yoona apa Yoochun sudah kemari?”tanya Jaejoong pada perempuan cantik bernama Yoona itu.Yoona menggeleng lalu terjadilah sebuah percakapan antara Jaejoong dengan Yoona.Aku tidak peduli dengan mereka mataku lebih tertarik dengan baju-baju yang ada di butik ini.Cling!!pantulan sinar matahari menarik perhatianku.Sebuah mobil ferrari merah berhenti di depan butik.Ferrari merah??plat mobilnya!!oh tidak,jangan-jangan dia adalah orang yang menangkapku waktu itu!

Masuklah seorang pria ganteng dan gagah memakai kemeja tangan panjang bewarna putih dan celana hitam.Sebuah senyum terpancar dari wajahku.Pria itu membungkuk pada Jaejoong dan Yoona.Sama seperti Yoona,dia melirikku dan tersenyum apalagi setelah ia melihat borgol di tanganku senyumnya bertambah lebar.

“Hyung,kau memborgolnya??hahahaha!”dan tawanya pun pecah.

“Yoochun sudah!oh ya Yoona tolong rapikan perempuan ini.”Perintah Jaejoong.Oh ternyata namanya Yoochun,nama yang cocok untuk pria tampan sepertinya.

“Nona mari ikut saya!”Yoona membuyarkan lamunanku,dia menarikku ke suatu ruangan.Hey borgolku terlepas,kapan si Jaejoong itu melepasnya??ah aku terlalu terpesona dengan Yoochun.hehehe. . .

Aku memasuki sebuah ruangan yang penuh dengan pakaian.”Perkenalkan namaku Yoona,silahkan kau pilih beberapa pakaian untuk tugasmu.”

Aku langsung mengambil pakaian yang aku sukai,namun sebuah suara memberhentikan aktivitasku.

“Hey Jessica-ssi kau kira kita akan pergi ke pesta atau berlibur ke pantai?Sadarlah!kau sekarang sedang bekerja sama dengan sebuah departemen negara. . . . .hem ini!ini!dan ini!”si Jaejoong menyebalkan itu mengambil gaun yang ada di tanganku lalu melempar beberapa pakaian padaku.Kemeja,blus,celana denim.Huhhh. . . .

Aku segera menghampiri Yoona lalu memberikan pakaian ini padanya.Kemudian Yoona mengarahkanku pada ruangan lainnya.Waaah!di ruangan itu kulihat beberapa aksesoris dan sepatu.Ingin sekali aku menghampiri benda-benda itu namun lagi-lagi Jaejoong melarangku dia menyuruhku duduk.Aku mendengus kesal.

“Kau hanya memerlukan jam tangan dan sebuah pin saja.”ucap Jaejoong padaku.

“Jaejoong. . .apa dia perlu ponsel?”tanya Yoona pada Jaejoong,yang dibalas dengan gelengan kepala.

“Yoona tolong beri tahu dia cara kerja alat-alat ini.”Perintah Jaejoong,ia kemudian meninggalkan aku dengan Yoona.

“Jessica-ssi ini adalah Video Camera Analog Watch adalah jam tangan pria model analog yang dapat merekam gambar video sekaligus dengan suara. Dengan memori internal sebesar 4GB, jam tangan ini bisa merekam video sampai 2 jam dengan resolusi 352 x 288px.”terang Yoona,aku hanya mengangguk.Peralatan yang dipakai sebenarnya sama dengan peralatan yang dulu kupakai saat menjabat sebagai ‘Queen of Gamble’ hanya saja disini sedikit lebih canggih dan lebih lengkap.

“Dan ini adalah pin yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama agen.Kuharap ku bisa bekerja sama dengan baik.Ayo ganti pakaianmu dulu.”ucap Yoona.

Jaejoong POV

Aku menunggu Jessica sambil minum kopi bersama Yoochun.

“Hyung kurasa perempuan itu akan sedikit merepotkanmu.”Yoochun menatapku,tergambar dengan jelas kalau dia sedang khawatir.

“Sudahlah kau tidak perlu cemas. .Oh ya kudengar kau dan Yoona akan ada di satu proyek yang sama.Apa benar??”aku senang melihat perubahan wajah Yoochun saat kami membicarakan topik berbau Yoona.Selalu ada seburat merah di pipinya.Hahaha adikku sudah besar sekarang.

Yoochun mengangguk,”Kami mendapat misi menyelidiki adanya transaksi terlarang di departemen kebudayaan.”

“Kalau kau menyukainya,katakanlah!Jangan sampai dia direbut orang lain.”godaku lagi,Yoochun hanya tersenyum.

“Ah kenapa rambutku jadi hitam??JAEJOOOONG!!!”suara teriakan Jessica.Ada apa lagi ini??

Aku segera menghampiri Jessica.  “Apa?”tanyaku santai saat melihat rambut Jessica berubah menjadi hitam.

“Kenapa kau menyuruhnya mengecat rambutku?”tanya Jessica sambil menunjuk ke dua orang pekerja.

“Hem karena Yoochun menyukai perempuan berambut hitam.”ucapanku sukses membuat Jessica diam dan pipinya sedikit merona,namun membuat Yoona dan Yoochun terkejut.Dari sorot matanya dan tingkah Jessica sepertinya dia juga menyukai Yoochun jadi apa boleh buat kupakai saja nama Yoochun.Tapi sepertinya aku membuat seorang gadis sedih dan seorang pria cemas.Kulihat Yoochun segera menarik Yoona keluar.Hem sepertinya dia ingin mengklarifikasi deh.hahahaha BERHASIL!

Jessica POV

“Ah kenapa rambutku jadi hitam??JAEJOOOONG!!!”Aku sangat kaget melihat rambutku berubah jadi hitam dan dipotong sebahu.Pasti ini usul si Intelijen Gila itu.

Jaejoong menghampiriku. “Apa?”tanyanya santai.

“Kenapa kau menyuruhnya mengecat rambutku?”aku menunjuk dua orang pekerja yang berdiri di sampingku.

“Hem karena Yoochun menyukai perempuan berambut hitam.”ucapnya.Blush!Kurasakan pipiku memanas,jantungku berdetak tak karuan saat mendengar nama ‘Yoochun’.Tapi kulihat Yoochun buru-buru menarik Yoona keluar.Ada apa ya??

Author POV

Muka Yoochun berubah cemas saat mendengar ucapan Jaejoong dan bertambah cemas saat melihat Yoona tertunduk.Buru-buru ia menarik Yoona keluar dari ruangan itu.

“Yoona apa yang kau dengar itu tidak benar,Jaejoong hyung hanya berbicara asal.”ucap Yoochun smbil memegang tangan Yoona.Merasa risih Yoona melepas genggaman tangan Yoochun.

“Engh. . .aku tidak masalah ko dengan ucapan Jaejoong.”Yoona berusaha menutupi perasaannya.

“Yoong-ah!percayalah padaku kalau hanya kau yang menjadi tipe idealku dan hanya kaulah yang mengisi hati dan pikiranku.”perlu banyak kekuatan untuk Yoochun mengucapkan kalimat tersebut.Kelopak mata Yoona membesar,kaget dengan semua ini.

“Mwo?”

Yoochun memegang pundak Yoona,”Yoona-ah Saranghae!”

“Nado Saranghaeyo Yoochun-ah.”Yoochun memeluk Yoona.

@@@@@@@@@@@@

Jessica POV

Setelah dari butik Jaejoong membawaku ke apartemen miliknya.Apartemen yang cukup mewah,rapi,dan atmosfernya sangat hangat.Menyenangkan!itu kesan pertama yang kudapat.Aku duduk di sofa,Jaejoong menghampiriku sambil membawa ipadnya.

“Jessica-ssi ini adalah denah hotelnya,kita akan menginap di lantai yang sama dengan mereka.Tepatnya kamar yang paling dekat dengan lift agar lebih mudah mengawasinya.Hari Jum’at pukul 20.35 kontes judi akan dimulai di hotel ini juga.Kita akan menyusup kesana.”Jaejoong menjelaskan rencana penyergapan.Pembawaannya sangat tenang dan tidak berekspresi,membuatku ngantuk saja.

“Mengerti tidak?”Jaejoong menatapku.

“Ah iya aku mengerti.Oh ya kapan kita akan berangkat?”

“Besok pagi jam 04.30.Kau istirahatlah di kamarku,besok jangan sampai kesiangan!”ucapnya sambil menunjukkan kamarnya.

“Kau?”tanyaku berbasa-basi sedikit.

“Aku disini.”

Aku segera masuk ke kamar Jaejoong,kuhempaskan tubuhku ke atas kasur.Besok!saat-saat yang kunantikan selama aku di penjara.Bertemu dengannya,si jahat yang menyebabkan aku terjebak di dunia hitam itu.Orang yang menyebabkan aku menghabiskan waktu satu tahun dalam penjara.Saatnya balas dendam!Setelah urusan dengan orang itu selesai,baru aku akan mencarinya.

The life of an Agent Part 1

The life of an Agent Part 1

Casts                     : Kim Jaejoong,Park Yoochun,Jessica Jung,Im Yoona,Jung Yunho dan Kwon Yuri

Genre                   : Action,Romance

Author                  : Fafajung

maaf ya baru update lagi,author baru selesai ujian.Dan ini cerita terbaruku semoga kalian suka. ..

Author POV

Drrrttt. . . .drrrtt. . . .drrrrttt. . . .

Seorang pria mengabaikan panggilan masuk di ponselnya.Ia lebih memilih menikmati secangkir kopi daripada harus mengangkat ponsel yang sudah bergetar untuk berapa saat itu.Beberapa pasang mata menatapnya aneh dan kesal,karena bunyi getaran dari ponselnya sangat menganggu.Ya benar!dia sedang berada di tempat umum lebih tepatnya sebuah cafe,namun ia tidak memperdulikan orang-orang itu.Sampai. . . .

“Jaejoong Hyung!”seorang laki-laki menghampirinya.Laki-laki yang diketahui bernama Jaejoong memandang sinis laki-laki yang baru datang itu.

“Mianhe hyung!”laki-laki itu membungkuk menunjukkan rasa bersalah yang sangat besar.”Sudah!Duduklah!”Jaejoong menendang pelan kursi di depannya memerintahkan agar laki-laki itu segera duduk.

“Gomawo hyung!”

“Yoochun apa ada kabar baru dari kantor?”Jaejoong memperbaiki posisi duduknya,kini ia terlihat serius.Laki-laki bernama Yoochun mengangguk.

“Ne,hyung!Kita berhasil bernegosiasi dengan si ‘Queen of Gamble’ hyung.Dan rumornya kau yang akan bekerja sama dengannya untuk menangkap pemimpin organisasi Judi terbesar di Korea. . .”ucap Yoochun bersemangat.

Jaejoong pun menggeleng,”Aku tidak mau!lagipula aku sedang dalam masa hukuman.Kau saja!! ”

“Aduh hyung aku belum selesai ngomong udah kau putus.Begini hyung justru karena kau berbuat kesalahanlah dan karena dulu juga kau yang menagkap si ‘Queen of Gamble’ lah makanya Ketua menyuruh kau yang bertugas.Katanya sih sekalian menguji integritasmu sebagai seorang intelijen senior.”

“Sh*t!dasar Pemimpin tua!”umpat Jaejoong.”Eh hyung!kau tidak boleh seperti itu pada appa!”

Mata Jaejoong melotot mendengar perkataan Yoochun,Yoochun yang ketakutan hampir saja memuntahkan makanan yang ada di mulutnya.Buru-buru Yoochun minum air.”Mianhe hyung!”

Jaejoong mengambil ponselnya yang berada di atas meja,16 panggilan tidak terjawab,cukup banyak,batinnya.Dilihatnya nama si penelepon ternyata dari ayahnya.Senyum kecut tergores di bibirnya.

“Ada apa?”tanya Yoochun disela-sela makannya.”Selesaikan makanmu!Atasan memanggil.”ucap Jaejoong santai namun tegas.

Jaejoong POV

Sekarang aku berada di mobil Yoochun menuju kantor.Yoochun menjalankan mobil ferrari merahnya,terlalu mencolok untuk ukuran seorang intelijen.Tapi itulah Yoochun seseorang yang ingin berbeda dari yang lainnya.

“Hey cepatkan jalannya,tidak perlu pamer mobil!”ucapanku dibalas dengan kekehannya,huh. . . .

“Hehehe. . . .Ne hyung!”

Sampailah kami di depan kantor,aku segera berlari menuju ruangan pemimpin yang tak lain adalah ayahku sendiri.Aku segera membungkuk.Ia tidak bergeming sedikit pun.

“Mianhe,ponselku tertinggal di apartemen. . . .”aku membuat pembelaan,seperti biasa saat aku menghiraukan panggilannya.hehehe. . .

“Cukup membela diri!”Pluk. . .ia melempar sebuah foto perempuan.Wajah yang cukup familiar bagiku,ya wajah si ‘Queen of Gamble’ yang selalu mengenakan topeng.

“Kau akan bekerja sama dengannya untuk menangkap organisasi gelap itu.Besok pagi jemputlah ia di Penjara XIX.Berikan jam tangan ini padanya!Perlakukan ia dengan baik,jangan anggap dia musuh!dan satu lagi jika kau berbuat salah pada misi kali ini,Aku tidak segan-segan mengeluarkanmu!”

Hey,apa-apaan orang ini.Mengancam akan mengeluarkanku??huh. . .Aku mendengus kesal,tapi apa boleh buat aku harus bersedia menjalankan tugas ini jika tidak aku akan berpisah dengan pekerjaan yang sudah mendarah daging ini.Tanpa banyak kata-kata aku segera keluar dari ruangan ketua.

Diluar sudah ada Yoochun dan beberapa rekan satu teamku  yang menunggu.”Bagaimana hyung?”tanya Yoochun penasaran.

“Apanya yang bagaimana?”aku balik bertanya.”Ah Je,apa yang dikatakan ketua?”tanya Yuri rekan satu teamku.

“Aku ditugaskan untuk menangkap pemimpin organisasi gelap itu dan aku harus bekerja sama dengan si ‘Queen of Gamble’ itu,Huh. . .”dengusku di akhir kalimat.Semua wajah menatapku kaget,kecuali Yunho ia terlihat berbinar-binar.

“Ada apa denganmu?”tanyaku pada Yunho.”Ah Je kau sangat beruntung!Kau tahu si ‘Queen of Gamble’ itu sangat cantik.”ucapan Yunho dibalas dengan cubitan dari Yuri yang memang kekasih Yunho.Hahaha mereka pasangan yang lucu.Aku tidak peduli apakah si ‘Queen of Gamble’ punya wajah yang cantik atau jelek.

“Je apa kami ikut membantumu atau kau pergi sendiri?”tanya Yoona rekanku yang baru bergabung.

“Sepertinya sendiri,Ketua sedang mengujiku.”jawabku disambut dengan tawa mereka berempat.Aku pun berlalu dari mereka,Yoochun segera mengikutiku ke ruangan.

“Hyung kapan misi dimulai?”tanyanya.Yoochun adalah rekan yang paling perhatian padaku.Aku dan Yoochun adalah saudara tapi bukan saudara kandung,Karena Yoochun adalah anak angkat Ayahku.Sosoknya yang tegap,tampan dan bersahaja jika di depan umum akan berubah menjadi sosok yang lebih mirip dengan bocah jika hanya berdua denganku.

“Besok. . . .aku akan menjemput si ‘Queen of Gamble’ dari penjara.”ucapku sambil membereskan berkas-berkas yang ada di mejaku.Kulihat wajah Yoochun berubah cemas.

”Hyung apa benar jika kau gagal di misi kali ini maka kau akan berhenti?”

Aku terdiam sesaat.”Kau sudah seperti kakak bahkan lebih mirip seorang ayah bagiku hyung.”

Yoochun memang anak yatim piatu sejak lahir,dan ayahku mengadopsinya untuk dijadikan seorang intelijen yang gigih.”Tenang saja,aku akan berhati-hati kali ini.Oh ya Yoona makin cantik ya. . . .”

Aku menggoda Yoochun,semburat merah terlihat di pipinya.hahaha. . .Yoochun dan Yoona sepertinya saling menyukai namun entah alasan apa yang membuat mereka berdua tidak mau mengakui perasaan masing-masing.Selesai sudah aku membereskan barang-barangku.Sekarang aku harus mempersiapkan peralatan untuk besok dan tidak lupa sebuah jam tangan tambahan untuk partnerku.

@@@@@@@@@@

Cahaya mentari menyinari apartemenku,aku segera mempersiapkan peralatan.Tepat pukul tujuh pagi aku melucur menuju penjara XIX.Perlu waktu satu jam untuk ke tempat itu.Sampailah aku disana.Memasuki pos,empat orang penjaga sudah mencegahku.Segera kutunjukkan kartu Identitasku.Aku segera melajukan mobilku dan memarkirkannya.Aku masuk ke bagian administrasi penjara.

“Permisi,Saya Jaejoong!”ucapku sambil menunjukkan kartu identitasku.Si petugas bernama Kim Taeyeon yang kuketahui dari nametagnya segera mengangguk.

“Tunggu sebentar tuan.Kami akan memanggil tahanannya dulu.”ucapnya ramah.Aku mengangguk.Aku sedikit penasaran dengan wajah asli si ‘Queen of Gamble’.

5 menit

10 menit

20 menit

Dua puluh menit sudah waktuku terbuang,aku kembali menghampiri si petugas.”Maaf nona apa masih lama?”

“Ehm,sepertinya ada sedikit urusan.Mohon tuan untuk bersab. . . . .”ucapannya terhenti saat seorang perempuan berambut pirang panjang dikawal dengan dua orang sipir pria dan dua orang sipir wanita.

“Itu tahanan yang anda cari tuan.Kami mohon untuk menjaganya dengan baik jangan sampai kehilangannya karena dia adalah tahanan nomor satu.”

“Ne,kamsahamnida.”Aku segera menghampiri si ‘Queen of Gamble’.Ternyata ucapan Yunho benar,perempuan ini memiliki paras yang cantik dan tidak ada tampang penjahat sama sekali.Berbeda saat dulu aku menagkapnya ia mengenakan topeng untuk mengelabui orang-orang.

“Ehem. . .”Aku sedikit membungkuk.

Seorang sipir laki-laki memberikan sebuah kunci padaku,”Tuan ini adalah kunci borgolnya.Jangan sampai dia kabur!”

Aku hanya mengangguk dan tersenyum.Aku segera memborgol tangan kananku dan tangan kiri si ‘Queen of Gamble’.Aku pun membawanya ke mobilku.Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut kami berdua.Aku menyalakan mesin mobilku.

“Kukira mobil seorang intelijen sejenis ferrari,lamborghini,porsche atau sejenis mercedes benz,ternyata dugaanku salah.Seorang intelijen hanya menggunakan mobil murahan seperti ini.”Perempuan yang bahkan belum kuketahui namanya sudah berani mengejekku.Aishh. . .

“Heh. . .Kenalkan aku Jaejoong dan aku yang akan menjadi rekanmu nanti.”aku berusaha untuk menghiraukan sindiran perempuan ini.

“Aku Jessica Jung,baiklah Jaejoong karena kau adalah partnerku bisa kau bawa aku ke tempat spa dan refleksi?ototku tegang selama di penjara.”ucap perempuan bernama Jessica itu,ya ampun belum apa-apa dia sudah meminta yang aneh-aneh.

“Maaf Jessica-ssi kita tidak punya banyak waktu.”aku segera mempercepat laju mobilku.Kulihat perempuan itu mendengus kesal lalu memalingkan pandangan keluar jendela.Ya Tuhan kumohon berikan aku kesabaran untuk misi kali ini dan partner seperti ini.

The Life of an Agent -Teaser

The Life of an Agent-Teaser

Casts                     :

Kim Jaejoong

Park Yoochun

Jessica Jung

Im Yoona

Jung Yunho

Kwon Yuri

Genre                   : Action,Romance

Author                  : Fafajung

“. . .Kita berhasil bernegosiasi dengan si ‘Queen of Gamble’ hyung.Dan rumornya kau yang akan bekerja sama dengannya. . .”

”Ah Je kau sangat beruntung!Kau tahu si ‘Queen of Gamble’ itu sangat cantik.”

”Kau sudah seperti kakak bahkan lebih mirip seorang ayah bagiku hyung.”

“. . .Oh ya Yoona makin cantik ya. . . .”

“Hem karena Yoochun menyukai perempuan berambut hitam.”

Maaf ya author belum mahir bikin teaser jadi seadnya aja ya. . .

Doctor’s story Part 5-END

Doctor’s Story Part 5

Cast : Jessica Jung,Kim Jaejoong,Kim Heechul,dan masih banyak lagi.

Genre :Family

Author : FafaJung

Di ruang istirahat para dokter.

“Sica kapan kau mulai cuti?”tanya Donghae,si dokter Senior.Jessica tersenyum,”Ya Oppa,minggu depan mungkin.”

“Hyung!Tahu ga si Sica disuruh cuti kenapa?”Donghae menggeleng,”Dia disuruh nyari jodoh hyung.”Yoochun meledek Jessica.

Tiba-tiba Yoona menghampiri mereka dengan wajah sedikit lemas.

“Ada apa yoong?”tanya Yoochun pada sang istri.”Itu Oppa pasien yang bernama Jaejoong susah sekali minum obat,pake dibuang segala obatnya.Udah gitu kondisinya melemah sekarang.Aku takut dimarahin Direktur nih.”

Jessica yang mendengar segera beranjak.Ia memasuki kamar VVIP milik Jaejoong,dilihatnya Jaejoong sedang tertidur pulas.Jessica duduk di sofa yang tersedia,menunggu Jaejoong bangun.Namun akhirnya ia malah ketiduran.

Jessica mengerjap-ngerjapkan matanya,ia melihat Jaejoong sedang duduk menatap ke luar jendela.Jessica menghampiri Jajoong dan duduk di samping Jaejoong.

“Sudah bangun dokter?”sapa Jaejoong.Jessica hanya diam,kemudian matanya menatap butiran obat di atas meja.

“Kenapa obatnya ga dimakan sih?”lalu matanya menatap makanan yang tesedia untuk pasien masih terbungkus rapi di atas meja.

“Terus makanannya kenapa didiemin?Gimana mau sehat?”Jessica sangat kesal dengan keadaan ini.Jaejoong hanya diam dan tersenyum.

”Kenapa kau menyusahkan Yoona?Dasar menyebalkan!”

Jaejoong masih tersenyum,namun senyumnya bertambah lebar.”Sudah bicaranya?Pertama aku tidak makan obat karena pahit,kedua aku tidak makan karena aku tidak bisa makan sendiri,ketiga aku tidak merasa menyusahkan dokter Yoona ko.”

Jessica beranjak lalu mengambil makanan itu,ia menyuapi Jaejoong.Awalnya Jaejoong menolak,namun karena Jessica memaksa akhirnya ia membuka mulutnya.

“Kenapa kau menyuapiku?”

“Kan tadi kau yang bilang ga bisa makan sendiri,aku bantuin malah nanya.Udah aaa!”Jaejoong membuka mulutnya.”Mana ada dokter yang mau nyuapin pasiennya?”gerutu Jessica.

“Sebenarnya niatmu kesini,hanya untuk memarahiku dan menggerutu heh?Kalo iya lebih baik tidak usah kesini.”Jessica tersentak mendengar ucapan Jaejoong.Jessica membanting sendok yang dipegangnya lalu melangkah pergi.Namun suara Jaejoong menahannya. . . .

“Jessica-ssi gomawo. . . . .argh. . .argh. . .”Jaejoong meringis kesakitan,lukanya kembali meraung.Jessica segera berbalik lalu memeriksa keadaan Jaejoong.Ia segera memanggil suster.

“Ambilkan obatnya!”perintah Sica.Keringat membasahi tubuh Jaejoong.

Beberapa saat kemudian,kondisi Jaejoong membaik.Jaejoong pun sudah sadar.

“Ngapain disini?”Jaejoong bingung dengan kehadiran Jessica dengan wajah yang kusut,seingatnya tadi Jessica sudah meninggalkan ruangan.

“Bodoh!Kelakuanmu sungguh tidak lucu Jaejoong-ssi.Membahayakan diri sendiri.Lihat!karena kau tidak pernah meminum obat akhirnya kondisimu memburuk.Lukamu juga belum sembuh total.Jadi jangan banyak bertingkah.Kau tahu itu!hiks. . .hiks. . .!”tiba-tiba saja Jessica menangis,hal itu membuat Jaejoong bertambah bingung.

“Hey kenapa kau menangis sih?”tanya Jaejoong namun Jessica bangkit dan meninggalkannya.Beberapa detik kemudian masuklah Taemin.

“Hyung!Kau apakan dokter Jessica sih?”

“Aku hanya bertanya kenapa dia ada disini saja ko?Emangnya salah?”Jawab Jaejoong tanpa dosa.”Aduh paboya hyung!ah. . .aargh. . .percuma ngomong sama hyung.”

“Emangnya kenapa sih dengan dokter cerewet itu?”Jaejoong merubah posisinya yang tadinya berbaring sekarang duduk.”Hyung jangan duduk dulu,lukamu belum pulih tahu.”Taemin mencegah Jaejoong.

“Hem,sebenarnya apa yang terjadi sih?”

“Begini ya hyung,tadikan sakitmu kambuh kau berteriak kesakitan pas itu ada dokter Jessica disini.Dokter langsung panik ia segera memanggil para perawat.Ia terlihat sangat mengkhawatirkanmu,padahal kalau dipikir-pikir doktermu kan dokter Yoona bukan dokter Jessica lagi. . . .”

“Ya memang sudah kewajiban dokter kan merawat pasien,walaupun bukan pasiennya.”ucap Jaejoong santai.

“Aduh hyung!Dengerin aku ngomong dulu ya,setelah kau ditangani dan BELUM SADAR,dokter Jessica dengan sabar menunggumu bangun dan bagian paling parah adalah kau TIDAK MENGHARGAINYA dengan menanyakan pertanyaan bodohmu itu.Huh. . .”Taemin menekankan beberapa kata.Ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

“Lalu apa yang harus kulakukan?Meminta maaf?”tanya Jaejoong masih dengan ekspresi tidak bersalah.Taemin kesal dan gregetan melihat Jaejoong.”Yang harus hyung lakukan adalah makan yang teratur,obatmu diminum dan cepat-cepatlah sembuh agar dokter Jessica tidak perlu cemas memikirkanmu lagi,Mudah kan?”

“Bilang saja kau sudah bosan melhatku disini?huh. . .”cibir Jaejoong.

”Bukan begitu hyung,asal kau tahu ya!Dokter Jessica adalah dokter yang penuh dedikasi dan sangat profesional tapi saat berhadapan denganmu dia lebih memprioritaskan dirimu dibanding pasien-pasiennya yang lain.”

Suasana hening setelah ucapan terakhir Taemin,Jaejoong diam dan menatap langit-langit kamar.”Oh ya hyung,bagaimana dengan jantungmu saat kau bertemu dokter Jessica?”

Jaejoong melihat ke arah Taemin,”Ya berdetaklah,hanya saja. . . . . .lebih cepat dari biasanya.”

Tiba-tiba Heechul memasuki ruangan.Taemin membungkuk memberi hormat lalu meninggalkan ruangan.”Permisi direktur!hyung!”

Heechul mendekati tempat tidur Jaejoong,”Bagaimana kabarmu nak?Appa dengar tadi lukamu kambuh lagi?”

“Ne. . .sudah membaik.”

Heechul mengangguk mendengar penuturan putranya,”Maafkan appa ya,selama ini appa sudah menyia-nyiakanmu.”

“Appa sudahlah,yang penting sekarang aku senang kau sudah menganggapku.Itu sudah cukup bagiku dan jangan pernah meminta maaf lagi.”Jaejoong memohon pada ayahnya.

“Oh ya Je,kemarin Jessica bilang doktermu sudah diganti dengan dokter Yoona ya?Apakah lebih baik dari Jessica?”tanya Heechul.Jaejoong tidak menjawab ia tidak menyukai pertanyaan yang menyangkut Jessica.

“Kenapa dokterku diganti?”Jaejoong balik bertanya.”Jessica perlu cuti,selama kau di ICCU ia tidak pernah pulang,appa juga tidak enak dengan appanya Sica.”

“Appa apa kau ingin aku cepat sembuh?”

“Tentu nak!”jawab Heechul tegas.

”Aku ingin dokter Jessica dan Taemin yang merawatku,bisakah?”

Heechul berpikir sejenak kemudian mengiyakan permintaan anaknya itu,”Baiklah!Akan Appa usahakan.”

*******************

Seorang perempuan menangis di dalam mobilnya yang sedang parkir di basement.

“Dasar Jessica bodoh!Kenapa menangisi pasien aneh itu sih??”ia merutuki dirinya sendiri.

Tiba-tiba ponselnya bergetar,drrt. . . drrt. . . .drrt. . . .

“hiks. .hiks. . .siapa sih yang menenelepon?”

“Hallo!”

“Hallo Jessica,ini paman Heechul.Paman memohon padamu secara pribadi agar mau merawat anakku lagi.Aku mohon padamu Sica. . .”

“ehm. . .ehm. . .bukankah ada Yoona paman?”

“Aku lebih percaya padamu dan Taemin untuk merawat Jaejoong, dan akan melipat gandakan gajimu dan aku juga akan memberimu bonus,kumohon Sica.”terdengar suara Heechul memelas diseberang sana.

“Bukan begitu paman,tapi. . . . .”

“Kumohon Sica,aku akan memohon pada ayahmu juga.Tolong aku Sica!”

“Emmmm. . . . . .baiklah paman.”

“Kamsahamnida Sica,aku berhutang padamu.”Heechul berterima kasih secara formal membuat Jessica tidak enak hati.

Pip. . .sambungan terputus.

“Huh. . .”Jessica bertambah lemas.Ia bimbang,untuk pasien yang satu ini ia tidak hanya menguras tenaga dan pikiran namun emosinya (perasaannya) sangat berperan.Akhirnya setelah bertarung dengan perasaannya sendiri ia memutuskan untuk kembali ke kamar Jaejoong.

Jessica menghapus air matanya sebelum memasuki kamar Jaejoong.Krekk!pintu dibuka terlihat seorang namja sedang berbaring lemah.Jessica menghampirinya.Jaejoong tersenyum melihat kedatangan Jessica.”Gomawo Jessica-ssi. . .”

Jessica mencoba berbuat profesional dengan menanyakan kabar si pasien,”Bagaimana kabarmu hari ini?Apa ada keluhan?”

“Aku kurang baik dokter,jantungku sakit saat memikirkan seseorang yang aku sayangi tapi ia malah  membenciku.”

“Heh?Aku serius tuan Jaejoong.Apa lukamu masih terasa?”

“Tidak terasa sama sekali saat bersama. . . .”

Tiba-tiba. . . .

“Anneyong!makan malam dan obatnya tuan.Ah dokter Jessica!Permisi Dok. . . .”

Seorang petugas pengantar makanan dan obat memasuki ruangan.Jessica tersenyum pada si petugas lalu menatap makanan yang ada di atas meja.Ia mendekatinya lalu membuka plastik wrap yang membungkus.Ia memotong lauk lalu menyerahkan piring itu pada Jaejoong.

“Makanlah selagi hangat!”perintah Jessica,Jaejoong menggeleng.”Hey apa perlu aku yang menyuapimu?”

Jaejoong mengangguk,Jessica mendengus kesal.Dan akhirnya ia menyuapi pasiennya itu.

“Jangan banyak-banyak!”protes Jaejoong.”Kalo sedikit gimana cepat sembuh?”

“Memang aku tidak ingin cepat sembuh. . .”

“Mwo?Dasar aneh!udah aaa. . .aaa. . .!”

Jaejoong membuka mulutnya,”Aku ingin kau merawatku setiap hari.”

Jessica terkejut mendengar ucapan Jaejoong,jantungnya berdegup kencang.“Heh!Kau pikir aku pembantumu apa?”

“Ani. . .kau dokterku.”jawab Jaejoong santai.Makanan habis,Jessica menyerahkan obat pada Jaejoong.Lagi-lagi Jaejoong menolak.Untungnya obat untuk Jaejoong berbentuk cair semua.Jessica pun menyuapinya.

Krekk!

“Eonnie!”suara Krystal mengangetkan Jessica dan Jaejoong.Jessica melihat ke arah pintu,berdirilah Krystal,Yunho,Yuri dan Heechul yang sedang menatap bingung ke arah mereka.

Jessica masih terduduk di tempat tidur Jaejoong dan hendak bangun,namun tangan Jaejoong menahannya.Yuri melihat hal ini tersenyum dan memberi isyarat pada putrinya agar tetap di tempatnya.

“Ya ampun oppa!oppa mirip banget sama personil DBSK,malahan lebih ganteng oppa deh daripada si Hero!”Krystal adik Jessica berlari mendekati Jaejoong,lalu mengeluarkan ponsel miliknya.”Oppa aku minta fotomu ya?”

Jaejoong mengangguk,Krystal mendekatkan diri pada Jaejoong.Klik. . . .

Yunho hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putri bungsunya itu,sementara Heechul hanya tersenyum.

”Krys sudah ya,oppanya sedang sakit.”Yuri mengingatkan Krystal.Krystal mengangguk,”Gomawo oppa!Cepat sembuh ya. . . . . . .Hya!!Eomma!Appa!Paman lihatlah!Oppa dan Eonnie pegangan tangan!”Krystal histeris melihat Jaejoong dan Kakaknya Jessica pegangan tangan.Jessica berusaha melepas genggaman Jaejoong tapi Jaejoong malah mempererat pegangannya.

“Benarkah?”Yunho tak kalah histeris.”Ne appa!ternyata Sica eonnie udah punya kekasih.Yeah!!”Krystal kegirangan.

“Baguslah,kalau begitu aku tidak perlu khawatir dengan calon suami anakku nanti.”Yunho tersenyum lega.”Mudah-mudahan anak-anak kita berjodoh ya.”timpal Heechul.

“Asik!Asik aku punya kakak ipar yang tampan!”

Jaejoong dan Jessica hanya tertunduk tersipu malu.Yuri yang mengerti dengan keadaan ini langsung mencairkan suasana,”Oppa,Krystal sebaiknya kita biarkan Jaejoong istirahat dulu ya.”

“Ne,kau benar Yul.”seru Yunho.Mereka semua pergi meninggalkan ruangan.”Eomma aku disini saja ya.”pinta Krystal tapi Yuri keburu menariknya keluar.

Setelah mereka pergi suasana ruangan hening.Jaejoong senyum-senyum sendiri.Jessica berusaha melepas tangannya,tapi Jaejoong seperti tidak ingin melepasnya.

“Apa maksudmu sih?membuatku malu huh!!”Jessica cemberut,kesal dengan tingkah Jaejoong yang sulit ditebak.

Jaejoong bangun lalu mengarahkan tangan Jessica ke dadanya,”Jantungku sakit Sica!Saat kau pergi,saat kau orang yang kusukai membenciku.Awalnya aku membencimu orang yang telah menyelamatkan jiwaku,tapi setelah kau pergi dan dokter Yoona menggantikanmu ternyata rasa sakit itu bertambah.Saat melihatmu menangis rasa sakit itu tidak dapat aku bendung lagi. . . maaf merepotkanmu.”

Air mata membasahi wajah Jessica,Jaejoong menyeka air mata Sica.”Kumohon jangan menangis,sakit Sica!Dadaku sakit. .”

Jaejoong memeluk Jessica dan Jessica membalasnya.

“hiks. . . hiks. . .hiks. . .saat aku tahu kau melemah aku sangat khawatir.Kau membuatku gila Je!”

“Gomawo Sica-ah sudah mengkhawatirkanku. . . . . . . .Saranghae Jessica,my doctor!”Jaejoong mencium kening Jessica,hal itu membuat Jessica tersenyum.”Hey ku kira kau membenciku dokter.”

Jessica memukul dada Jaejoong,”arghh. . .ah sakit Sica!”

Jessica langsung panik,”Mianhe,mana yang sakit??Maafkan aku Je. . .”

Jaejoong tersenyum lalu tertawa,”Ga lucu tau!”.Jessica beranjak dari tempat tidur.Jaejoong menariknya.”jangan marah dong. . .aku kira kau tidak menyukaiku.”

“Bodoh!Dasar aneh!Mana mungkin aku mau nginap di Rumah sakit hanya untuk seorang pasien sepertimu,pasien yang membuatku cemas setiap saat.Pasien yang membuatku hanya memikirkanmu.”

“Tandanya kau mencintaiku juga kan??”lolanya Jaejoong kambuh,hehehe.

“Pikirkan saja sendiri!”Jessica bangkit dan meninggalkan Jaejoong.”Sica!!Jessica!!”panggil Jaejoong manja.”Hey aku mau ke toilet,tidak boleh??Dasar manja!”

Setiap hari mereka habiskan bersama,meskipun sudah mengetahui perasaan satu sama lain tapi tetap saja ada hal yang mereka pertengkarkan.Kini kondisi Jaejoong sudah pulih dan ia tinggal bersama ayah kandungnya Kim Heechul.Meskipun sudah bersama ayah kandungnya,ia tidak melupakan Leeteuk dan Taeyeon.Jaejoong sudah tidak mengikuti militer lagi,ia kembali menekuni pekerjaan lamanya yaitu Pilot, dan karena jasanya terhadap negara ia naik jabatan menjadi Pilot Eksekutif yang melayani penerbangan presiden.Hari ini Jaejoong akan  menjemput Jessica di Rumah Sakit.Dua puluh menit sudah,Jaejoong menunggu Jessica di depan rumah sakit. . . .Ia menghubungi Jessica.

“Hallo Sica!Aku sudah di depan nih.”

“Iya oppa,tunggu sebentar ya.”

Piip. . .

Beberapa saat kemudian.

“Oppa!”panggil Jessica,Jaejoong menoleh Jessica langsung berhambur ke pelukan Jaejoong.”Miss you,Oppa!”

“Me,too.”Jaejoong tersenyum memandang Jessica.Sudah seminggu mereka tidak bertemu,karena Jaejoong harus bertugas mengantar presiden berkunjung ke Jepang.”Oppa hari ini kita akan kemana?”

“Rumahmu!”Jawab Jaejoong tegas.”Mwo?Kita tidak jalan-jalan dulu?”

Jaejoong menggeleng,”Anio,aku ingin ke rumahmu.Tidak boleh ya??”

“Ani,boleh ko!Ayo oppa!”Jessica menarik tangan Jaejoong memasuki mobil mewah milik Jaejoong.Selama di perjalanan mereka hanya terdiam,sepertinya Jessica ngambek karena Jaejoong tidak mengajaknya pergi seperti biasa.

Sesampainya di rumah Jessica.Jessica jalan mendahului Jaejoong memasuki rumahnya.

“Aku pulang!”seru Jessica.Tapi semua orang di rumahnya mengacuhkannya,namun saat Jaejoong masuk semuanya menyambut Jaejoong dengan senang.

“Anneyong!”Jaejoong membungkuk memberi hormat pada Keluarga Jung.”Belum jadi menantu saja,sudah disambut seperti ini.”Jessica mencibir,dibalas dengan senyuman Jaejoong padanya.

“Ah Jaejoong Oppa tidak usah dihirauin Sica Eonnie!Oppa duduk dulu ya,aku akan buatkan minum.”Krystal menyambut kedatangan Jaejoong.Jessica pergi ke kamarnya dan meninggalkan Jaejoong.Yunho yang melihat langsung memarahi Jessica,”Sica masa kau tinggalin Jaejoong sendirian?”

“Kan ada Eomma,Appa dan Krystal.”

“Je!”

“Kim Appa!Leeteuk appa!eomma!”panggil Jaejoong pada kedua appa dan eommanya.Jessica heran dengan kemunculan Heechul,ayah Jaejoong dan pasangan Leeteuk dan Taeyeon orang tua angkat Jaejoong.Ia kembali ke ruang tamu menemui mereka.

“Baiklah karena semua sudah kumpul,aku akan jujur di depan semuanya.Hari ini saya Kim Jaejoong inigin bertanya pada Jessica Jung,Would you marry me,my doctor?Be My Girl,pleasee!”

Jessica sangat bingung dengan keadaan yang mendadak seperti ini,ia melihat ke appa dan eommanya mereka hanya tersenyum.

“Ayo eonnie jawab!Kalau ga mau Jeje oppa buat aku saja ya. . . “sela Krystal.

“Aku mau jadi istrimu pasienku yang aneh.”jawab Jessica.Jaejoong terlonjak saking senangnya lalu memeluk Jessica dengan sangat erat.

*******************

Akhirnya cerita ini selesai juga,terima kasih karena sudah mau membaca ff gaje ini.Ini adalah cerita dari couple favoritku. . .

Doctor’s Story Part 4

Doctor’s Story Part 4

Judul : Doctor’s Story part 4

Cast : Jessica Jung,Kim Jaejoong,Kim Heechul,dan masih banyak lagi.

Genre :Family

Author : FafaJung

Terima kasih untuk semua yang sudah berkunjung ke blog ku,ini part sebelum final.Mudah-mudahan ceritanya dapat menghibur kalian.

*********************

Pagi hari di kediaman Keluarga Jung.

“Oppa sudah baca koran pagi ini belum?” tanya Yuri pada suaminya yang sedang sibuk memainkan ipadnya.

”Hem belum,memangnya ada apa chagiya?”.Yuri menghampiri Yunho lalu menyerahkan sebuah koran.”Pemilik Century corporation Direktur Kim Heechul tidak mengakui anaknya.”

“Mwo?”Yunho membaca dengan teliti artikel yang ada di depannya.”Apa kau benar-benar tidak tahu oppa tentang hal ini?” tanya Yuri yang penasaran,karena Yunho kan sahabatnya Heechul masa tidak tahu hal ini.

Yunho meletakkan korannya,”Setahuku anaknya Heechul sudah meninggal saat dilahirkan, dan anak kecil yang ada di rumahnya waktu itu kan anak supirnya.Apa anak itu ya yang dimaksud?”

“Entahlah oppa,yang jelas kita harus menemuinya pasti Heechul oppa sangat depresi mendengar berita ini.”

Yunho mengangguk lalu merangkul istrinya.”Kau benar yuri-ah!ayo kita ke rumah sakit,mungkin Heechul ada disana.”

********************

Suasana di depan Rumah Sakit sangat ramai,para wartawan sudah berdiri sejak pagi menunggu konfirmasi Heechul tentang berita yang saat ini sedang HOT dibicarakan.Yunho dan Yuri memasuki rumah sakit lalu menuju ruangan Heechul,mereka sangat terburu-buru sampai menabrak seseorang . . . .

“JESSICA?sedang apa disini?”

“Appa?Eomma?Iiih harusnya aku yang nanya ngapain Eomma dan Appa disini.”

Yunho memukul pelan bahu Yuri,”Kau sih pake nanya Sica ngapain disini,dia kan kerja disini.”.Yuri cemberut lalu menatap sinis Yunho,”Aku kan kaget jadi refleks nanya seperti itu.”

“Aduh Appa Eomma udah tua masih berantem,mau ngapain sih sebenernya?”.Jessica geleng-geleng kepala melihat tingkah orang tuanya yang aneh.”Ehm Eomma dan Appa kesini,mencari Heechul Oppa.”Jawab Yuri.

“Paman Heechul ada di ruangan ICU,ayo ikut aku!”Jessica menuntun orang tuanya.”Kok di ICCU sih sayang?Emangnya Heechul oppa sakit?”

“Aduh eomma ikutin aku aja ya.”

“Udah Yul,dengerin aja apa kata Sica!”Yunho menegur istrinya yang terlalu banyak bicara.

Setibanya mereka di ICCU,terlihatlah sosok Heechul sedang menangis,di depannya ada seorang pria muda berbaring lemah di kasur.

“Itu siapa jess?”tanya Yunho yang kali ini penasaran,Jessica menarik kedua orang tuanya memasuki ruangan ICCU.

“Anneyong!Heechul hyung!Heechul oppa!Paman!”sapa mereka bertiga.Heechel menatap mereka bertiga dan tersenyum.”ah Yunho,Yuri,Sica Anneyong!”

“Silahkan masuk!”Jaejoong yang mendengar suara berisik Keluarga Jung pun terbangun.Heechul tersenyum menatap anaknya.”Yunho,Yuri kenalkan ini putraku,Kim Jaejoong.”

Yuri dan Yunho tersenyum,”Anneyong Jaejoong-ssi aku Yunho dan ini istriku.. .. .”

Belum selesai Yunho bicara Yuri sudah mendahuluinya,”Kwon Yuri imnida,aku ibunya Jessica.”

Yuri terlihat sangat antusias saat memperkenalkan dirinya,Yunho pun menyeggolnya.”Heechul oppa anakmu sangat tampan ya!Andai saja kau bisa jadi menantuku,ah aku pasti sangat senang.”

Jaejoong yang awalnya hanya diam saat mendengar ocehan Yuri langsung tersenyum,”Bibi kalau kau punya anak perempuan yang lain baru aku mau jadi menantumu.”

Perkataan Jaejoong membuat seisi ruangan kaget,Heechul kira Jaejoong akan marah ternyata diluar dugaan.Jessica pun cemberut.”Ah memangnya ada apa dengan Jessica?”tanya Yuri.

“Dokter Jessica sangat cerewet dan sepertinya ia mencintai rumah sakit ini lebih dari segalanya.”Jaejoong tersenyum jahil pada Jessica.Jessica hanya cemberut mendengar gurauan Jaejoong yang menurutnya tidak lucu sama sekali.

“Heechul-hyung bisa kita bicara diluar?”tanya Yunho.Heechul mengangguk.”Ne,mari!”

“Oppa,aku disini saja ya menemani Jaejoong.”Yuri meminta ijin suaminya untuk menemani Jaejoong,tapi dijawab dengan gelengan Yunho.”Ani!Kau ikut denganku!”

Jessica yang masih berdiri kemudian menatap Jaejoong sinis,”Memangnya aku secerewet apa sih?Dasar pasien aneh!”

Jessica melangkahkan kakinya keluar,namun beberapa detik kemudian ia berbalik dan duduk di samping Jaejoong.Jaejoong heran dengan kelakuan dokternya.

“Hey dokter labil,kenapa balik lagi?”

“Memangnya tidak boleh apa?Oh ya obatnya sudah kau minum belum?”

Jaejoong menggeleng,”Aku tidak perlu obat.”

“Aku tahu ko!Yang kau butuhkan adalah ayahmu kan?”Jaejoong tersentak mendengar kata-kata Jessica.Jaejoong merasa tersindir,”Heh bu dokter!Tahu apa tentang masalahku?”

“Sebelumnya aku minta maaf,aku ga bermaksud mencampuri urusanmu.Paman Heechul dan Bibi Taeyeon sudah menceritakan semuanya.Dan kurasa yang terbaik untuk kesehatanmu adalah kesembuhan batinmu dulu.”

“Heh?”

“Begini maksudku,jadi intinya jika kau dan paman sudah berbaikan dan kau sudah memaafkan semua kesalahan paman padamu,pasti rasa sakit di tubuhmu membaik.”kali ini Jessica berbicara lebih hati-hati.Ia takut menyinggung Jaejoong.

“Hahaha, , ,kadang-kadang kau benar juga ya.Aku akan mencobanya.”

“Baguslah kalau begitu,pekerjaanku akan lebih ringan.”Jessica tersenyum lega.

“Sepertinya kau tidak suka ya merawatku?”tanya Jaejoong,Jessica hanya diam.Ia bingung mau jawab apa.Dibilang tidak suka sih iya karena Jaejoong adalah pasien yang keras kepala dibilang suka sih juga iya karena Jaejoong pasien tertampan yang pernah Jessica tangani,karena biasanya pasien Jessica adalah para lansia.”Tidak perlu kau jawab,aku sudah tahu dari awal kau tidak tulus merawatku?”

“Mwo?Kalau aku tidak tulus ngapain juga aku seminggu disini.Menunggumu bangun.Sabar menghadapi pasien yang cerewet banyak maunya tapi manja.”Jessica sangat kesal,ia beranjak lalu meninggalkan Jaejoong sendiri.Jaejoong tersenyum,”Dokter aneh!”

******************

Jessica sangat kesal,sangat-sangat kesal.Ia pun menuju tempat istirahat para dokter.Bruk. . . bunyi pintu dibanting.Para dokter yang berada dalam ruangan menatap ke arah Jessica.

“Hey Sica,ada apa?”tanya Yoochun yang mejanya tepat di samping meja Jessica.”oppa apa istrimu sudah membaik?”

“Yoona sudah membaik ko,kenapa emangnya?”Yoochun bingung.Jessica terdiam sebentar,seperti sedang berpikir.”Ehm,oppa apa Yoona boleh menggantikan tugasku menjaga pasien ICCU isolasi itu?”

“Emangnya kenapa denganmu?”

“Aku perlu istirahat oppa,hanya dua hari saja.Boleh ya??”Jessica memelas.”Baiklah,akan aku tanyakan pada Yoona.Eh bukannya pasien ruangan itu namja?Dan juga tampan?”

Jessica menggeleng,”Emang sih namja tapi tidak tampan ko,Oppa so tahu ni!”

“Hey Sica semua suster disini bilang dia tampan,dan aku juga kan ikut menanganinya saat dia operasi.Nanti kalo Yoona kesemsem gimana?”Yoochun terlihat khawatir.

“Ah ya sudah aku ga jadi minta tolong deh!”ucap Jessica ketus lalu meninggalkan Yoochun.

*****************

Sudah dua hari Jessica tidak pernah mendatangi ruangan Jaejoong,yang memeriksanya selalu perawat.Tanpa Jaejoong sadari ia merasa ada yang hilang.Hubungannya dengan ayahnya sudah membaik ini semua karena saran Jessica.

“Hyung!”Taemin membuyarkan lamunan Jaejoong.Memang semenjak Jaejoong dirawat Taeminlah tempat ia curhat,mereka sudah akrab sekali.

“Ada apa?”tanya Jaejoong.”Kata dokter Jessica,kau sudah boleh pindah ke ruangan perawatan.”

“Ehm,kapan?”tanya Jaejoong lagi.”Sekarang juga boleh,kamarmu sudah disiapkan.”

“Em Taemin,siapa yang nanti akan merawatku?”

“Ya tentu para suster disana.Kau tenang saja hyung dokter Jessica akan mengunjungimu sehari sekali ko.”Taemin tersenyum nakal.

“Heh?Aku tidak menanyakan dokter itu.Maksudku apa kau akan menemaniku juga?kau sudah seperti adikku Taeminnie.”Taemin tersenyum pada Jaejoong.”Ah hyung aku apa dokter Jessica?”

Tiba-tiba saja Jessica masuk,”Kau sudah boleh pindah.Dan tenang saja aku tidak akan mengaturmu lagi,karena dokter Yoona akan menggantikan tugasku.”

Jaejoong hanya diam tidak menatap Jessica.Taemin membelalakkan matanya,”Mwo?kenapa dok?”

“Aku akan cuti Taemin,ada urusan keluarga.”Jessica berlalu.

Nafas Jaejoong sedikit sesak sekarang,dan jantungnya berdetak lebih cepat.

********************

Tiga hari sudah Jaejoong berada di ruangan perawatan.Dokter Yoona yang menangani Jaejoong masuk.

“Anneyong Jaejoong-ssi!Apa kabarnya hari ini?Apa ada keluhan?”Jaejoong hanya diam tidak menjawab sepatah katapun.

“Baiklah coba aku periksa dulu ya.”Jaejoong hanya pasrah menerima perlakuan Yoona.”Apa obatnya diminum Jaejoong-ssi?”lagi-lagi Jaejoong diam.

“Maaf dokter,sudah dua hari obatnya selalu dibuang.Kondisinya juga sedikit melemah.”ucap si perawat bernama Sooyoung.Yoona menghela nafas.”Jaejoong-ssi sebaiknya obatnya diminum,agar kau cepat sehat.Semangat!”

Berbeda sekali perlakuan Yoona dengan Jessica,pikir Jaejoong.

Tbc!!

Navigasi Pos